SEMARANGKU - Turki kembali diguncang gempa bumi pada Senin, 20 Februari 2023. Gempa bumi 6.4 Magnitudo ini mengguncang Antakya, Hatay, Turki. Dilaporkan 3 orang tewas, dan lebih dari 200 orang terluka. Getaran gempa terasa hingga ke Suriah, Mesir, dan Lebanon.
European Mediterranean Seismological Centre (EMSC) mengatakan pusat gempa berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) di selatan Antakya, dekat perbatasan Turki dan Suriah.
Gempa menghantam Turki setelah AFAD sebelumnya berencana menghentikan operasi SAR pada hari minggu, 19 Februari 2023, di 10 provinsi terdampak gempa yang terjadi 2 minggu lalu.
Baca Juga: Tips Menghadapi Masalah, Drama dan Kegelisahan Orang Lain Dengan Cara yang Bijak
Walikota Hatay, Lutfu Savas mengatakan ia menerima laporan tentang orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan setelah gempa terakhir terjadi.
Menteri dalam negeri Turki, Suleyman Soylu menyatakan 3 orang meninggal dan lebih dari 200 orang terluka.
Gempa terjadi pada pukul 20.00 waktu setempat, atau pukul 17.00 (GMT+7). Kepanikan terjadi, warga berhamburan keluar gedung, walau ada yang tidak sempat menyelamatkan diri sebelum gedung runtuh.
AFAD (Disaster and Emergency Management) melaporkan 1 orang tewas di Samandag, Hatay.
Warga mengatakan kali ini lebih banyak gedung runtuh, tetapi penduduk sudah banyak meninggalkan kota setelah gempa pertama pada 6 februari terjadi. Tumpukan puing dan sampah furniture memenuhi jalanan kota yang terbengkalai.
Kota Antakya di Provinsi Hatay mengalami kerusakan terparah dalam peristiwa ini, orang-orang yang masih berada di tenda pengungsian merasa bumi seperti terbelah.
Muna Al Omar mengatakan dia sedang berada di dalam tenda di pusat kota Antakya saat tanah kembali bergetar.
“Saya pikir bumi akan terbelah di bawah kaki saya,”ucapnya menangis sambil memeluk putranya yang berumur 7 tahun, dikutip Semarangku dari Reuters pada Selasa, 21 Februari 2023.
Baca Juga: Harga iPhone 12 Series Dibanderol Rp9 Jutaan, Ini Spek Mumpuni iPhone 12 Pro Max yang Bikin Ngiler
Angka kematian akibat gempa 2 minggu lalu di Turki telah mencapai 41.156 jiwa, dan diperkirakan akan terus meningkat, mengingat 385.000 apartemen hancur dan banyak orang masih dinyatakan hilang.
Presiden Turki, Recep Erdogan mengatakan pembangunan kembali 200.000 gedung di provinsi terdampak gempa akan dimulai bulan depan dan selesai dalam jangka satu tahun.
Sementara, para ahli menyatakan bahwa Erdogan harus menegakkan standar keamanan seismik secara ketat dan membangun struktur yang lebih aman di daerah tersebut. Mengingat wilayah tersebut dilintasi satu dari tiga patahan yang ada di Turki.***