Para Pemimpin G7 Mengutuk Rusia Paska Serangan Rudal yang Menghantam Kremenchuk Ukraina

28 Juni 2022, 09:43 WIB
Para Pemimpin G7 Mengutuk Rusia Paska Serangan Rudal yang Menghantam Kremenchuk Ukraina /REUTERS/Jonathan Ernst

SEMARANGKU - Sebuah rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, pada Senin, 27 Juni 2022.

Serangan rudak Rusia tersebut menewaskan dan melukai sejumlah orang, juga menghancurkan bangunan di Kremenchuk kata pihak berwenang Ukraina.

Kepala layanan darurat negara Ukraina (SES), Serhiy Kruk mengatakan bahwa tim penyelamat harus bekerja keras di lokasi serangan rudal Rusia di pusat Kremenchuk.

Serhiy Kruk menjelaskan sejauh ini terdapat korban telah tewas 16 orang, terluka 59 orang, dan 25 di antaranya dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Momen Unik Foto Bersama Pemimpin KTT G7, Jokowi dan Joe Biden Terciduk Lakukan Ini

“Sejauh ini, 16 orang telah tewas dan 59 terluka, 25 di antaranya telah dirawat di rumah sakit,” katanya.

Tugas utama yang saat ini dilakukan oleh penyelamat adalah melakukan operasi penyelamatan, membongkar puing-puing dan menghilangkan kebakaran.

Dilansir dari theguardian.com serangan rudal Rusia ini memancing kemarahan internasional.

Menteri luar negeri Inggris, Liz Truss, menggambarkan serangan itu sebagai "serangan yang mengejutkan dan biadab terhadap warga sipil tak berdosa".

Sementara Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam serangan itu sebagai "kekejian".

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan lebih dari 1.000 orang berada di dalam gedung pada saat serangan rudal dan para pejabat masih menetapkan jumlah orang di bawah reruntuhan.

Zelenskiy menggambarkan serangan di Kremenchuk sebagai salah satu serangan teroris paling menantang dalam sejarah Eropa.

“Hanya teroris yang benar-benar gila, yang seharusnya tidak memiliki tempat di bumi, yang bisa menyerang benda seperti itu dengan misil. Dan ini bukan serangan rudal yang tidak tepat sasaran, ini adalah serangan Rusia yang diperhitungkan - tepatnya di pusat perbelanjaan ini,” katanya.

Para pemimpin G7 mengatakan serangan Vladimir Putin yang ditujukan pada warga sipil adalah "kejahatan perang" dan mengutuk "serangan keji" di Kremenchuk.

“Kami bersatu dengan Ukraina dalam berduka atas korban tak berdosa dari serangan brutal ini. Serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang. Presiden Rusia Putin dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban,” bunyi pernyataan tersebut.

Mereka mengatakan mereka akan terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, serta militer untuk Ukraina, selama diperlukan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler