SEMARANGKU – Presiden Jokowi sudah berangkat ke Jerman dan berencana ke Ukraina namun pagi hari ini 4 rudal meledak di Ibu Kota Kiev.
Presiden Jokowi rencananya akan ikuti gelaran G7 untuk bahas ekonomi setelah itu ke Ukraina dan ke Rusia.
Namun pagi ini sebelum Presiden Jokowi berangkat ke Jerman Ibu Kota Ukraina Kiev diserang rudal.
Akibatnya beberapa titik terjadi ledakan dan ada beberapa kerusakan akibat serangan rudal tersebut.
Baca Juga: 4 Negara yang akan Dikunjungi Presiden Jokowi, Termasuk Ukraina dan Rusia untuk Menghentikan Perang
Ledakan keras disusul oleh kebakaran dan kepulan asap di langit Kyiv atau Kiev, Ukraina kembali memakan korban pada Minggu, 26 Juni 2022.
Kepulan asap ini berasal dari serangan rudal pasukan Rusia yang menghantam distrik Shevchenkivskyi di Kyiv, Ukraina.
Walikota Kiev, Vitali Klitschko mengatakan bahwa meskipun bangunan hancur, tim penyelamat masih menemukan korban selamat dan kini tengah berusaha mengevakuasi korban.
Akibat serangan tersebut, setidaknya dua bangunan tempat tinggal hancur.
“Mereka (penyelamat) telah mengeluarkan seorang gadis berusia tujuh tahun. Dia hidup. Sekarang mereka mencoba menyelamatkan ibunya,” demikian katanya.
Sejumlah korban yang berhasil diselamatkan sudah berada dalam perawatan di rumah sakit.
“Ada orang di bawah reruntuhan, beberapa orang sudah berada di rumah sakit,” tulisnya dalam telegram.
Sebagai informasi distrik Shevchenkivskyi ini merupakan salah satu tempat bersejarah dan pusat peradaban di Kyiv.
Dimana di sini terdapat bangunan perumahan, universitas, restoran, dan juga pusat galeri seni.
Serangan rudal tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 waktu setempat, setengah jam setelah sirene serangan udara terdengar di ibu kota.
Dilansir dari The Guardian, salah seorang jurnalis mereka, Lorenzo Tondo menulisan dalam Twitternya bahwa kejadian tersebut terjadi sesaat mereka keluar dari stasiun kereta pi, dan mendapatkan empat serangan rudak beruntun.
Hingga berita ini dinaikkan Presiden Jokowi sudah menuju Jerman untuk ikut KTT G7 dan akan ke Ukraina kemudian Rusia dan ke Uni Emirat Arab. ***