Miris! Imbas Sri Lanka Alami Krisis, WNI Harus Antre Berjam-jam untuk Mengisi BBM

25 Juni 2022, 09:14 WIB
Miris! Imbas Sri Lanka Alami Krisis, WNI Harus Antre Berjam-jam untuk mengisi BBM /Pixabay

SEMARANGKU - Krisis yang dialami oleh Sri Lanka memberikan dampak bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di sana.

Minister Counsellor KBRI Kolombo Heru Prayitno mengatakan, krisis ekonomi Sri Lanka yang sudah terasa sejak Maret 2022 kian memberi dampak langsung kepada warga lokal maupun WNI.

Bahkan masyarakat termasuk staf KBRI harus mengantre selama lima hingga sembilan jam untuk mengisi BBM dan gas.

"Pada 17 Juni 2022 masyarakat, termasuk staf KBRI, harus antre hingga 5-9 jam untuk mendapatkan BBM dan gas,” ujar Heru Prayitno sebagaimana dikutip dari Antara News.

Baca Juga: Perang Belum Usai, AS akan Kucurkan Dana Bantuan Keamanan 450 Juta Dolar ke Ukraina, Rusia Beri Ultimatum!

Kemudian pada tanggal 21 Juni 2022, pasokan BBM mulai membaik. Sehingga waktu antre lebih singkat, yakni menjadi satu 1-1,5 jam.

Inflasi yang semakin meningkat dari bulan April ke Mei juga memberikan pengaruh pada harga barang kebutuhan pokok.

“Harga barang kebutuhan pokok yang semakin mahal akibat nilai inflasi yang terus meningkat dari 33,8 persen pada April menjadi 45,3 persen pada Mei 2022,” jelas Heru.

Selain itu pemadaman listrik yang dilakukan bergilir juga masih terjadi dengan durasi tiga hingga empat jam lamanya.


Sehingga Heru mengatakan bahwa sebagian masyarakat memilih beralih menggunakan kayu bakar.

Kemudian sebagian lainnya menggunakan listrik dengan penggunaan minimal untuk keperluan memasak, untuk rumah tangga maupun usaha agar tetap bertahan.

Sesuai data pada bulan Mei 2022 WNI yang berada di Sri Lanka berjumlah 310 orang, dengan konsentrasi di Colombo, Galle, Kandy, dan Nuwara Eliya.

Namun menurut Heru, terdapat beberapa WNI yang memutuskan untuk sementara meninggalkan Sri Lanka karena krisis.

"Jadi sifatnya mandiri dan bukan eksodus dalam jumlah yang besar,” imbuhnya.

Hingga saat ini, pihak KBRI belum mengeluarkan imbauan khusus untuk evakuasi WNI yang berada di Sri Lanka.

Namun, KBRI mendukung dan membantu sepenuhnya bagi WNI yang akan meninggalkan Sri Lanka karena kondisi yang tengah dialami negara tersebut.

Selain itu, KBRI juga terus melakukan pemantauan situasi dan melakukan dengan seluruh WNI.

KBRI pun membuka nomor sambungan langsung yang dapat dihubungi masyarakat setiap saat.

Selama krisis ekonomi di Sri Lanka, KBRI juga menyiapkan dan menyalurkan kebutuhan sembako kepada WNI yang membutuhkan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler