Perang Rusia vs Ukraina Tak Kunjung Usai, Tekad Barat Mulai Tergerus, Zelenskyy Ngamuk dan Bilang Begini

11 Juni 2022, 18:17 WIB
Perang Rusia vs Ukraina Tak Kunjung Usai, Tekad Barat Mulai Tergerus, Zelenskyy Ngamuk dan Bilang Begini*/Reuters /

SEMARANGKU - Perang Rusia vs Ukraina yang tidak kunjung selesai membuat tekad barat mulai tergerus.

Perihal tekad Barat yang mulai tergerus karena perang Rusia di Ukraina tidak kunjung usai diungkapkan oleh para pejabat di Kiev.

Ketika perang Rusia vs Ukraina memasuki bulan keempat, para pejabat di Kiev telah menyatakan kekhawatiran bahwa ‘kelelahan perang’ dapat mengikis tekad Barat untuk membantu Ukraina.

Seperti kita ketahui bahwa Barat gencar memberikan bantuan ke Ukraina, namun pejabat di Kiev mulai khawatir tekad Barat terkikis karena perang Rusia yang belum menunjukkan tanda-tanda usai.

Baca Juga: Ukraina akan Lanjutkan Ekspor Gandum Jika Keamanannya Terpenuhi, Begini Komentar Menlu Rusia Sergey Lavrov

AS dan sekutunya telah memberikan miliaran dolar persenjataan ke Ukraina.

Eropa telah menampung jutaan orang yang terlantar akibat perang.

Perang Rusia vs Ukraina juga menunjukkan persatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa pasca-Perang Dunia-II dalam menjatuhkan sanksi kepada Presiden Vladimir Putin dan negaranya.

Para analis mengatakan bahwa Rusia dapat mengeksploitasi konflik yang berlarut-larut.

Serta mungkin memudarnya minat di antara kekuatan Barat yang mungkin mengarah pada menekan Ukraina ke dalam penyelesaian.

Atas situasi ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy sudah kesal dan ngamuk dengan saran Barat bahwa dia harus menerima semacam kompromi.

Menurut Zelenskyy, Ukraina, akan memutuskan persyaratannya sendiri untuk perdamaian.

“Kelelahan bertambah, orang menginginkan semacam hasil yang bermanfaat untuk diri mereka sendiri, dan kami ingin hasil (lain) untuk diri kami sendiri,” ujar Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera.

Ukraina ingin mendorong Rusia keluar dari daerah-daerah yang baru direbut di Ukraina timur dan selatan.

Analis politik di lembaga think tank Penta Center, Volodymyr Fesenko menyebutkan bahwa setiap bulan perang menelan biaya sebesar $5 miliar bagi Ukraina.

Hal ini membuat Ukraina bergantung pada posisi konsolidasi negara-negara Barat.

Ukraina akan membutuhkan persenjataan yang lebih canggih untuk mengamankan kemenangan.

“Jelas bahwa Rusia bertekad untuk melemahkan Barat dan sekarang membangun strateginya dengan asumsi bahwa negara-negara Barat akan lelah dan secara bertahap mulai mengubah retorika militan mereka menjadi lebih akomodatif,” ujar Fasenko, dikutip dari Al Jazeera.

AS terus membantu Ukraina dengan Presiden Joe Biden mengatakan pekan lalu bahwa Washington akan menyediaka sistem roket dan amunisi canggih.

Senjata ini memungkinkan Ukraina untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang.

Itulah perang Rusia vs Ukraina yang tidak kunjung usai, tekad barat mulai tergerus.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler