Gara-gara Perang Rusia vs Ukraina Puluhan Ribu Pengungsi Ukraina Telah Masuki Prancis untuk Bertahan Hidup

27 Maret 2022, 17:15 WIB
Gara-gara Perang Rusia vs Ukraina Puluhan Ribu Pengungsi Ukraina Telah Masuki Prancis untuk Bertahan Hidup /The Sun/Twitter/Wendy Warrington

SEMARANGKU - Puluhan ribu pengungsi Ukraina telah memasuki Prancis, di tengah perang Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari sebulan.

Dalam rangka mempertahankan hidup, pengungsi Ukraina bergerak cepat menjauh dari zona perang, dan kini ada puluhan ribu dari mereka tiba di Prancis.

Sejak operasi militer Rusia dimulai pada 24 Februari 2022, ada berbagai negara yang menjadi tujuan pengungsi Ukraina, salah satunya adalah Prancis.

Sekitar 30.000 pengungsi Ukraina telah tiba di Prancis.

Baca Juga: PBB Kembali Isolasi Rusia atas Perang di Ukraina, Ciptakan Situasi Mengerikan, Begini Komentar Kremlin

Setengah dari mereka melakukan perjalanan melalui negara itu ke tempat-tempat lain seperti Spanyol.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perumahan Prancis, Emmanuelle Wargon pada Minggu, 27 Maret 2022.

Wargon mengatakan bahwa pemerintah sedang bersiap untuk menyambut 100.000 orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina.

Prancis telah memberikan izin tinggal sementara kepada Uni Eropa untuk pengungsi Ukraina.

Baca Juga: Sanksi Tidak Pengaruhi Rusia, Kremlin Tetap Lanjutkan Perang di Ukraina, Kapan Pertempuran Selesai?

Ini memungkinkan mereka memiliki akses ke sekolah dan bekerja di negara itu.

Sebelum perang, komunitas Ukraina di Prancis berjumlah 40.000 orang.

Gelombang pengungsi dan rentetan sanksi telah mewarnai perang Rusia di Ukraina yang telah memasuki bulan kedua.

Terkait sanksi, Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan bahwa sanksi yang dikenakan pada individu dan perusahaan Rusia dapat dicabut jika Rusia menarik diri dari Ukraina.

Serta berkomitmen untuk mengakhiri perang.

Inggris dan negara-negara Barat lainnya menggunakan sanksi ekonomi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia dan menghukum Presiden Vladimir Putin karena menyerang Ukraina.

Truss mengemukakan kemungkinan tindakan itu bisa berakhir jika Rusia mengubah arah.

“Apa yang kami ketahui adalah bahwa Rusia menandatangani beberapa perjanjian yang tidak mereka patuhi. Jadi perlu ada tindakan keras. Tentu saja, sanksi adalah tuas yang keras,” ujar Truss, dikutip dari Reuters.

Truss lebih lanjut menuturkan bahwa penarikan sanksi itu seharusnya tidak hanya datang dengan gencatan senjata dan penarikan penuh, tetapi juga komitmen bahwa tidak akan ada agresi lebih lanjut.

Sekedar informasi, pemerintah Inggris mengatakan bahwa sejauh ini telah memberlakukan sanksi pada bank dengan total aset 500 miliar pound ($ 658,65 miliar).

Serta oligarki dan anggota keluarga dengan kekayaan bersih lebih dari 150 miliar pound.

Truss juga menyebutkan bahwa krisis telah membawa Inggris dan Uni Eropa lebih dekat setelah hubungan menjadi sangat tegang setelah Brexit.

Kini puluhan ribu pengungsi Ukraina yang telah memasuki Prancis demi mempertahankan hidup di tengah perang.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler