Ukraina Tuduh Rusia Bubarkan Protes dengan Menggunakan Kekerasan dan Granat Kejut

22 Maret 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Rusia. /Pixabay/Igorn

SEMARANGKU - Pasukan bersenjata Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan kekerasan di depan ratusan pengunjuk rasa.

Pasukan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia menggunakan granat kejut dan tembakan untuk membubarkan kerumunan ratusan pengunjuk rasa.

"Pasukan keamanan Rusia berlari, mulai melemparkan granat kejut ke kerumunan dan menembak," kata layanan berita angkatan bersenjata Ukraina dikutip dari Al Jazeera.

Dikatakan bahwa setidaknya satu orang terluka tetapi tidak jelas bagaimana mereka menerima luka-luka itu.

Sementara itu, Rusia membantah bahwa insiden itu dan mengungkapkan bahwa mereka tak menargetkan warga sipil.

Sementara itu, Kherson adalah sebuah kota berpenduduk sekitar 250.000 orang, terletak di dekat Krimea, sebuah semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 dan salah satu arah dari mana Moskow menginvasi Ukraina akhir bulan lalu.

Itu adalah pusat kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia , dengan Moskow merebutnya dalam minggu pertama invasinya.

Baca Juga: TES IQ: Temukan Laki-laki Pada Gambar Wanita Ini,  Apakah Kalian Bisa ?

Sejak itu, kelompok-kelompok penduduk telah menggelar unjuk rasa reguler di pusat Kherson, memprotes pendudukan dan menunjukkan dukungan mereka kepada pemerintah di Kyiv dengan mengibarkan bendera Ukraina.

Awal bulan ini, pihak berwenang Ukraina mengatakan anggota Garda Nasional Rusia telah menahan lebih dari 400 orang di wilayah Kherson karena memprotes pendudukan. Ia menuduh Rusia mencoba menciptakan negara polisi di sana.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler