Rusia Peringatkan Iran agar Tidak Tertipu Konspirasi AS, Benarkah Ukraina Negara Fiktif?

18 Maret 2022, 20:00 WIB
Rusia Peringatkan Iran agar Tidak Tertipu Konspirasi AS, Benarkah Ukraina Negara Fiktif? /Reuters

SEMARANGKU - Rusia memperingatkan Iran agar tidak tertipu dengan konspirasi Amerika Serikat (AS), di tengah perang di Ukraina yang memasuki minggu keempat.

Perihal Rusia yang memperingatkan Iran untuk tidak tertipu oleh konspirasi AS disampaikan oleh Duta Besar Rusia.

Duta Besar Rusia untuk Iran, Levan Dzhagaryan menyebutkan bahwa konspirasi AS telah menciptakan krisis di Ukraina.

Rusia menyalahkan krisis saat ini pada konspirasi AS, sehingga Moskow memperingatkan Iran agar tidak tertipu.

Baca Juga: GAWAT! Perang Rusia di Ukraina akan Ganggu Perdagangan dan Sumbat Rantai Pasokan, OECD: Perang Brutal

Levan Dzhagaryan menolak untuk menggambarkan serangan negaranya di Ukraina sebagai ‘invasi’.

Dia mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan ‘operasi militer khusus untuk melindungi Rusia dari Nazi yang bersembunyi di Ukraina.

Rusia menyebut lawan-lawannya di Ukraina sebagai ‘Nazi’.

“Kami tidak takut. Kami akan menghancurkan mereka semua. Kami adalah kekuatan atom. Kami membenci Nazi dan kami akan mencabut mereka sampai akhir,” ujar Dzhagaryan, dikutip dari Middle East Eye.

Baca Juga: Rusia Gunakan Taktik Perang yang Sama di Ukraina Seperti Saat Operasi Militer di Suriah, Benarkah?

Dzhagaryan yang bertugas di Iran sebagai duta besar selama lebih dari 10 tahun.

Saat pembicaraan berlanjut di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, Dzhagaryan memperingatkan Teheran untuk tidak "ditipu" oleh kekuatan barat.

Dia mengklaim Barat sedang mencoba untuk memecah aliansi Iran dengan Rusia.

“Kekuatan Barat mengarahkan permainan baru untuk membuat celah antara Iran, Rusia, Suriah, dan Venezuela. Tetapi seseorang tidak boleh ditipu oleh mereka. Ini bukan hanya tentang Iran, itu juga kenyataan bagi kita,” tegas Dzhagaryan.

Sejak awal perang di Ukraina pada 24 Februari 2022, kedutaan Rusia di Teheran telah secara dramatis meningkatkan kegiatan propagandanya.

Kedutaan telah mendesak kantor berita Iran untuk menahan diri dari menyebut Tindakan Rusia sebagai ‘invasi’, melainkan ‘operasi militer khusus’.

Dzhagaryan menegaskan kembali bahwa Presiden Putin percaya Ukraina adalah ‘negara fiktif’ yang didirikan oleh Vladimir Lenin, pemimpin bekas Uni Soviet.

“Donbass sebelumnya milik Rusia dan secara paksa dianeksasi oleh Ukraina. Rusia tinggal di sana. Ukraina tidak ada sama sekali dan merupakan negara fiktif,” pungkasnya.

Itulah Rusia yang memperingatkan Iran agar tidak tertipu dengan konspirasi Amerika Serikat (AS), benarkah Ukraina negara fiktif? ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler