Angin Perubahan di Berlin, Jerman Akhirnya Setuju Pasok Senjata Mematikan ke Zona Konflik Ukraina-Rusia

2 Maret 2022, 07:19 WIB
Angin Perubahan di Berlin, Jerman Akhirnya Setuju Pasok Senjata Mematikan ke Zona Konflik Ukraina-Rusia /Tangkap layar postingan akun Instagram @bundeskanzler

SEMARANGKU - Jerman akhirnya setuju untuk memasok senjata mematikan ke zona konflik Ukraina-Rusia.

Keputusan Jerman untuk setuju memasok senjata ke zona konflik Ukraina-Rusia menandakan bahwa angin perubahan sedang bertiup di Berlin.

Jerman membatalkan larangannya memasok senjata mematikan ke zona konflik Ukraina-Rusia.

Baca Juga: Pertempuran Berkecamuk di Seluruh Ukraina Saat Konvoi Militer Rusia Mendekati Kiev, Situasi Mencekam

Angin perubahan bertiup di atas kebijakan pertahanan dan energi Jerman minggu ini setelah pemerintah Jerman membatalkan larangannya untuk memasok senjata mematikan ke zona konflik Ukraina-Rusia.

Serta meningkatkan pengeluaran pertahanannya.

Dalam upaya untuk mencegah konflik di Ukraina, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengumumkan bahwa 100 miliar euro ($ 113bn) akan dicadangkan untuk pengeluaran militer.

Berbicara pada sesi khusus di Parlemen Jerman di Berlin selama akhir pekan, Scholz berkata bahwa tidak ada tanggapan lain yang mungkin untuk agresi.

Baca Juga: Konvoi Militer Rusia Dekati Kiev, Perlawanan di Ukraina Makin Sengit, Terdengar Ledakan Keras

Scholz menuturkan bahwa dalam menyerang Ukraina, Putin tidak hanya ingin menghapus sebuah negara dari peta dunia, dia juga menghancurkan struktur keamanan Eropa.

Atas sikap Jerman, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memuji keputusan Berlin.

Namun hingga pekan lalu, pemerintah koalisi negara itu bersikap lebih lunak terhadap krisis di Ukraina.

Kesalahan warisan perang dunia Jerman sebagai alasan di balik kebijakan ekspor senjata yang membatasi.

Harry Nedelcu, Direktur Kebijakan di Rasmussen Global, mengatakan bahwa perubahan mendadak dalam kebijakan pertahanan Jerman terjadi karena parahnya krisis di Ukraina.

“Perang ini telah menjadi perubahan besar bagi keamanan Eropa sehingga telah membangunkan pemerintah Jerman untuk memutar balik sepenuhnya dalam kebijakan luar negeri dan keamanannya dan memutuskan posisi tradisionalnya yang berhati-hati dalam waktu seminggu,” ujar Nedelcu, dikutip dari Al Jazeera.

Menyambut pengumuman Scholz, Dr Stefan Meister, pakar Rusia di Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman turut berkomentar.

“Saya pikir sikap baru ini tidak hanya menandakan akhir dari era Kanselir Jerman Angela Merkel, tetapi juga akhir dari ‘Ostpolitik’ selama 30 tahun terakhir,” ujar Scholz, dikutip dari Al Jazeera.

Itulah Jerman yang akhirnya setuju memasok senjata mematikan ke zona konflik Ukraina-Rusia, angin perubahan bertiup di Berlin.

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler