Reaksi Invasi Rusia ke Ukraina, Turki Aktifkan Konvensi Montreux Larang Kapal Perang Melewati Perariannya

1 Maret 2022, 16:44 WIB
Ilustrasi. Reaksi Invasi Rusia ke Ukraina, Turki Aktifkan Konvensi Montreux Larang Kapal Perang Melewati Perariannya /REUTERS/Yoruk Isik

SEMARANGKU – Pemerintah Turki menggunakan Konvensi Montreux untuk melarang kapal perang mendekati maupun melewati perairan selat utama Bosphorus dan Dardanelles.

Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi ekskalasi krisis atas invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya Kyiv meminta kepada Ankara (Turki) untuk mengaktifkan pakta internasional berusia 90 tahun, Konvensi Montreux.

Kyiv juga meminta agar mencegah transit kapal perang Rusia dari Mediterania ke Laut Hitam.

Baca Juga: Turki Sebut Tidak Dapat Blokir Kapal Perang Rusia di Jalur Laut Hitam, Apa Pertimbangan Ankara?

Selat Bosphorus dan Dardanelles menghubungkan Laut Aegea, Marmara, dan Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Senin bahwa Ankara mengaktifkan Konvensi Montreux dan memperingatkan negara-negara Laut Hitam dan non-Laut Hitam untuk tidak melewati kapal perang melalui perairan Turki.

Pakta 1936 memberi Turki hak untuk melarang kapal perang menggunakan Dardanelles dan Bosporus selama masa perang.

“Kami telah memperingatkan kedua negara di kawasan itu dan di tempat lain untuk tidak melewati kapal perang melalui Laut Hitam. Kami menerapkan Konvensi Montreux,” kata Cavusoglu.

Baca Juga: INVASI SEDANG BERLANGSUNG! Ukraina Minta Turki Tutup Jalur Laut Hitam bagi Kapal-kapal Rusia

Belum diketahui seberapa dampak yang ditimbulkan atas keputusan pemerintah turki Tersebut. Diketahui, setidaknya 6 kapal perang dan 1 kapal selam Rusia transit di perariran Turki selama 1 bulan ini.

Sebagai anggota NATO, Turki telah berusaha untuk menyeimbangkan komitmen Barat serta hubungan dekatnya dengan Moskow, dan sampai hari Minggu belum menggambarkan situasi di Ukraina sebagai perang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir dari Aljazeera, mengatakan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina tidak dapat diterima. Pihaknya menyerukan negosiasi dengan iktikad baik dari semua pihak.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler