Krisis Rusia- Ukraina, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Putin? Info Singkat Konflik Rusia dan Ukraina

1 Maret 2022, 20:45 WIB
Krisis Rusia- Ukraina, Apa Sebenarnya Tujuan Akhir Putin? Info Singkat Konflik Rusia dan Ukraina /REUTERS/Didor Sadulloev

SEMARANGKU – Krisis Rusia – Ukraina masih terus berlangsung dan kini sudah memasuki hari ke 6 lalu apa tujuan Presiden Vladimir Putin.

Penyerangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina mengakibatkan kerusakan di beberapa wilayah di Ukraina.

Sirine tanda bahaya dibunyikan di ibukota Ukraina, Kyiv.

Presiden Rusian, Vladimir Putin mengumumkan penyerangan pada 24 februari 2022 dinihari. Semenjak hari itu pasukan Rusia menyerbu wilayah Ukraina.

Baca Juga: FIFA Larang Bendera dan Lagu Kebangsaan Rusia pada Pertandingan Sepak Bola, Polandia Beri Kritik

Tank-tank angkatan bersenjata rusia menginvasi wilayah Ukraina. Rusia juga mengerahkan pesawat tempur dan helikopternya.

Sebenaranya apa yang menjadi tujuan akhir dari Presiden Rusia, Vladimir Putin?

Menurut Cristian Nitoiu, dosen Diplomasi dan Tata Kelola Internasional di Loughborough University London, seharusnya tidak ada kesalahpahaman tentang motif Rusia; Putin prihatin dengan politik revisionis dan fantasi kekuatan besar, demikian ujar Nitoiu seperti dilansir dari Al Jazeera.

“Tujuan jangka panjang Rusia setelah berakhirnya Perang Dingin adalah untuk memulihkan status kekuatan besar Uni Soviet, untuk dilihat setara oleh Barat dan untuk dapat mempengaruhi perkembangan politik di tetangganya yang lebih kecil seperti Ukraina, Moldova atau Kazakhstan,” imbuh Nitoiu.

Baca Juga: Yunani Panggil Duta Besar Rusia Setelah Pengeboman Tewaskan Warganya di Ukraina, Begini Komentar Macron

Ukraina ditengarai bertentangan dengan pengaruh Putin dengan menempatkan diri dalam pusaran pengaruh Barat.

Nitoiu mengatakan bahwa tujuan lain adalah menempatkan pemerintahan yang berpihak pada Rusia di Kyiv. Kemungkinan, hal inilah yang menjadi tujuan utama intervensi pemerintah Kremlin.

Sementara itu, Graeme Gill, profesor emeritus pemerintahan dan hubungan internasional di University of Sydney, mengatakan kepada Al Jazeera, Jika Kyiv direbut, Rusia mungkin akan memasang setidaknya pemerintahan sementara.

Namun, mengingat kecilnya kemungkinan hal ini diterima secara luas di kalangan penduduk Ukraina, Putin akan lebih berhasil jika pemerintah saat ini, mungkin dilucuti dari beberapa anggota tetapi terus dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy, tetap menjabat dan dapat bernegosiasi dengan Rusia, tambah Gill.

“Struktur kelembagaan kemungkinan akan tetap ada, meskipun pertimbangan kuat kemungkinan akan diberikan untuk memperkenalkan semacam pengaturan federal untuk memberikan tingkat otonomi bagi Donetsk dan Luhansk,” kata Gill.

Meskipun demikian, bahkan jika Rusia dapat membangun beberapa bentuk dialog dan kesepakatan di Kyiv, ia menghadapi hambatan.

“Negosiasi semacam itu kemungkinan akan terlihat terjadi di bawah tekanan, dan oleh karena itu hasil apa pun mungkin tidak akan bertahan. Tidak ada pilihan yang mudah bagi Putin, dan tentu saja tidak akan mudah bagi pemerintah sementara mana pun yang dipasang dengan kekuatan senjata Rusia,” kata Gill.***

 

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler