Situasi Memanas! Koalisi Pimpinan Arab Saudi Lancarkan Serangan Udara di Yaman, 14 Orang Tewas

19 Januari 2022, 18:29 WIB
Situasi Memanas! Koalisi Pimpinan Arab Saudi Lancarkan Serangan Udara di Yaman, 14 Orang Tewas. REUTERS/Khaled Abdullah /KHALED ABDULLAH/REUTERS

SEMARANGKU - Koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi telah melakukan serangan udara di ibukota Yaman, Sanaa pada Selasa, 18 Januari 2022.

Menurut penduduk setempat, serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut terjadi setelah  kelompok pemberontak Houthi melancarkan serangan di Uni Emirat Arab (UEA) sehari sebelumnya.

Dilansir Semarangku dari Al Jazeera, penduduk mengatakan sekitar 14 orang tewas di ibu kota Yaman akibat serangan yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut.

Sekedar informasi, Arab Saudi dan UEA melakukan intervensi dalam perang Yaman pada 2015 untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Baca Juga: Warga Yaman yang Kelaparan Incar Tangkapan Ikan dan Salahkan Ekspor atas Harga Mahal

Presiden tersebut melarikan diri setelah pemberontak Houthi mengambil alih ibu kota dan sebagian Yaman utara pada akhir 2014.

UEA sebagian besar mengurangi kehadiran militernya di negara itu pada tahun 2019.

Namun, terus memegang kekuasaan melalui pasukan Yaman yang dipersenjatai dan dilatihnya.

Pada Selasa 18 Januari 2022, koalisi mengatakan telah memulai serangan udara terhadap benteng dan kamp di Sanaa milik kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Serangan tersebut perkiraan awal menghantam rumah seorang mantan pejabat militer.

Itu membunuh dia, istrinya, putranya yang berusia 25 tahun, anggota keluarga lainnya dan beberapa orang tak dikenal.

Baca Juga: PANAS! Rudal Balistik Yaman Menghantui Arab Saudi, Ini Penjelasan Ansarullah

Sementara itu, kelompok Houthi membantah soal jumlah orang yang tewas.

Kelompok Houthi mengkalim bahwa serangan koalisi Arab Saudi di sekitar kota telah menewaskan total sekitar 20 orang.

UEA mengatakan pihaknya berhak untuk menanggapi serangan teroris dan eskalasi kriminal.

Dua orang India dan seorang Pakistan yang bekerja untuk raksasa minyak UEA ADNOC tewas dalam serangan Houthi yang memicu kebakaran pada Senin, 17 Januari 2022.

Yahya Saree, juru bicara militer Houthi mengatakan pada hari Senin, 17 Januari 2022 bahwa kelompok itu telah melakukan operasi militer yang sukses.

Operasi militer yang dimaksud adalah operasi terhadap situs dan instalasi UEA yang penting dan sensitif dengan menggunakan rudal balistik dan drone.

Saree juga mendesak warga sipil dan perusahaan asing untuk menjauh dari instalasi vital di UEA demi keamanan mereka sendiri.

Serangan Houthi terjadi dua minggu setelah mereka menyita sebuah kapal bernama ‘Rwabee’ yang berbendera UEA di lepas pantai Yaman.

Rwabee yang 11 awaknya sekarang disandera, adalah kapal kargo sipil, tetapi Houthi mengklaim kapal itu membawa senjata.

UEA telah mempersenjatai dan melatih pasukan Yaman yang baru-baru ini bergabung dalam pertempuran melawan Houthi di daerah penghasil energi Yaman, Shabwa dan Marib.

Konflik Yaman selama bertahun-tahun telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai ‘krisis kemanusiaan terburuk’ di dunia.

Konflik tersebut menewaskan puluhan ribu orang dan membuat banyak orang di ambang kelaparan.

Itulah koalisi pimpinan Arab Saudi yang melancarkan serangan udara di Yaman, 14 orang tewas.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler