Penelitian: Wanita Hamil di Amerika Lebih Mungkin Dibunuh karena Pasangan ketimpang Penyakit

17 November 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil/Penelitian: Wanita Hamil di Amerika Lebih Mungkin Dibunuh karena Pasangan ketimpang Penyakit /TawnyNina / PIXABAY

SEMARANGKU - Sebuah studi mengerikan mengenai wanita hamil di Amerika terungkap.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa wanita hamil di Amerika lebih mungkin meninggal karena pembunuhan.

Dan kemungkinan besar mereka akan dibunuh oleh pasangan mereka ketimbang meninggal karena penyakit.

Studi baru, di mana para peneliti menggunakan sertifikat kematian untuk memeriksa penyebab kematian para wanita hamil.

Hal itu berguna untuk mengetahui akar penyebab dibalik kekerasan pada pasangan.

Baca Juga: Baru Saja Menikah Dengan Vincent Verhaag, Jessica Iskandar Kabarkan Kondisinya Langsung Hamil

"Selama lebih dari 20 tahun, para peneliti telah berbicara tentang kematian terkait kehamilan dan pembunuhan wanita," kata Phyllis Sharps, seorang ilmuwan.

Salah satu hasil yang mengkhawatirkan adalah adanya kekhawatiran tersendiri mengenai kehamilan.

Hal itu karena tampaknya dapat membawa peningkatan risiko kekerasan pasangan.

"hamil meningkatkan risiko kematian akibat pembunuhan: antara usia 10 dan 44 tahun, wanita yang sedang hamil atau kehamilan mereka berakhir pada tahun lalu terbunuh pada tingkat 16 persen lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil." kata sebuah catatan.

Baca Juga: Wanita Hamil Harus Hati-hati Jika Bermimpi Ini, Buya Yahya: Itu Adalah Permainan Setan

Sementara beberapa penelitian sebelumnya telah menyoroti korelasi antara kehamilan dan pembunuhan.

Sampai tahun 2003, Amerika Serikat tidak memerlukan sertifikat kematian untuk memasukkan informasi apakah seseorang hamil atau baru saja melahirkan, yang berarti bahwa melacak kematian orang hamil hampir tidak mungkin.

Bahkan setelah pemerintah mulai membutuhkan informasi penting ini, butuh lima belas tahun bagi semua negara bagian untuk menerapkan persyaratan tersebut.

Seperti kebanyakan hasil perawatan kesehatan, wanita kulit hitam, menurut penelitian, pada risiko yang lebih besar untuk dibunuh saat hamil daripada saat tidak hamil.

Dikutip dari futurism.com, seiring dengan ras, usia tampaknya juga memiliki pengaruh yang tidak semestinya pada pembunuhan ibu juga, dengan wanita dan anak perempuan antara usia 10 dan 24 yang lebih mungkin dibunuh daripada wanita hamil yang lebih tua.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Tags

Terkini

Terpopuler