Korea Selatan Bakal Longgarkan Pembatasan Sosial dan Hidup Berdampingan dengan COVID-19

29 Oktober 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi Korea, Korea Selatan Bakal Longgarkan Pembatasan Sosial dan Hidup Berdampingan dengan COVID-19 /Pixabay

SEMARANGKU – Pada Jumat 29 Oktober 2021, Korea Selatan mengatakan bahwa mereka berencana akan membatalkan semua pembatasan sosial pada jam operasional di restoran dan kafe demi hidup berdampingan dengan COVID-19.

Selain itu, Korea Selatan akan menerapkan paspor vaksin dosis pertama untuk para warganya ketika akan memasuki tempat-tempat yang berisiko tinggi seperti gym, sauna, dan bar, karena mencoba untuk menjalankan skema ‘Live with COVID-19’.

Menurut para pejabat Korea Selatan, fase pertama akan mulai berlaku pada Senin 1 November 2021 dan berlangsung selama sebulan, dengan rencana menyerukan agar semua pembatasan sosial dibatalkan pada Februari 2022.

Baca Juga: Amerika Serikat Pepet Korea Utara untuk Akhiri Uji Coba Rudal yang Dinilai Provokatif

Baca Juga: Korea Utara Tuding Amerika Berlebihan Tanggapi Uji Coba Rudal Terbarunya

"Mulai 1 November, pemerintah akan mengambil langkah pertama untuk melanjutkan kehidupan normal Korea Selatan," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.

"Namun, kita harus sadar bahwa ini bukan berarti perang melawan virus corona telah berakhir, tetapi sebuah awal yang baru," tambah Kim Boo-kyum.

Rencana tersebut datang ketika Korea Selatan sedang bergulat dengan jumlah kasus harian COVID-19 yang tinggi, meskipun jumlahnya tetap jauh di bawah negara-negara yang paling parah dilanda COVID-19, dan infeksi serius serta jumlah kematiannya rendah.

Sebelumnya pada pekan lalu, Korea Selatan telah memenuhi pencapaiannya untuk memvaksinasi 70% dari 52 juta penduduknya, sehingga membuka jalan bagi rencana untuk kembali hidup normal.

Sekarang Korea Selatan telah memvaksinasi penuh sekitar 72% dari populasi, dan telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin kepada lebih dari 79,8% warganya.

Meskipun tidak pernah menerapkan kebijakan lockdown, Korea Selatan telah berjuang melawan gelombang COVID-19 keempat sejak Juli 2021 ketika pemerintah memberlakukan pertemuan ketat dan pembatasan jarak sosial.

Acara olahraga luar ruangan diizinkan untuk menampung hingga 50% penonton dan hingga 100 orang dapat menghadiri musik atau konser terlepas dari status vaksinasi.

Sementara itu, warga Korea Selatan yang telah disuntik vaksin COVID-19 akan diizinkan untuk mengonsumsi popcorn dan soda di dalam bioskop.

Kunjungan ke tempat-tempat berisiko tinggi seperti bar dan klub malam, gym dalam ruangan, sauna, dan bar karaoke akan memerlukan tanda bukti vaksinasi, atau hasil tes PCR COVID-19 negatif dalam waktu 48 jam.

Korea Selatan juga telah meluncurkan aplikasi vaksinnya sendiri yang dikatakan melindungi privasi pengguna melalui teknologi blockchain.

Sementara pertemuan pribadi akan diizinkan dengan hingga 10 orang terlepas dari status vaksinasi, restoran dan kafe juga membatasi hingga empat orang yang tidak divaksinasi per kelompok.

Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka akan fokus pada rawat inap dan tingkat kematian, daripada mitigasi harian dan memperluas perawatan sendiri bagi mereka yang hanya memiliki gejala COVID-19 ringan.

Namun kebalikannya, Korean Medical Association (KMA) dan para ahli telah memperingatkan bahwa waktu peralihan ke kebijakan baru, dengan jumlah kasus yang masih relatif tinggi dan saat menjelang musim dingin, dapat memicu peningkatan kasus COVID-19.

Semnetara itu, Korea Selatan melaporkan 2.124 kasus COVID-19 baru untuk hari Kamis 28 Oktober 2021, menjadikan penghitungan totalnya menjadi 360.536 kasus infeksi dengan 2.817 kematian.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler