AS, Eropa dan Israel Ambil Peringatan Keras Atas Kesepakatan Nuklir Iran

14 Oktober 2021, 10:45 WIB
AS, Eropa dan Israel Ambil Peringatan Keras Atas Kesepakatan Nuklir Iran /Pixabay / jorono

SEMARANGKU - Pejabat-pejabat AS, Eropa dan Israel telah mengambil peringatan keras atas kesepakatan nuklir Iran.

Sementara itu, Presiden Iran menolak untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS,Eropa maupun Israel mengenai kesepakatan nuklir tersebut.

AS, Eropa dan Israel telah memilih untuk mengambil tindakan keras terhadap Iran, apabila Iran gagal mempertimbangkan opsi untuk kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Syarat dan Rukun Puasa bagi Umat Muslim, Bagini Penjelasanya!

Presiden Iran Ebrahim Raisi sejauh ini menolak untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung dengan AS di Wina.

Pada pembicaraan tersebut, AS dan Iran telah berdiskusi untuk mematuhi kesepakatan di mana Iran dikengkang atas program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.

"Kami akan melihat setiap opsi untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh Iran," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah Bin Zayed.

"Jika Iran tidak percaya bahwa dunia serius untuk menghentikan mereka, mereka akan berlomba untuk mengebom," kata Lapid dikutip Semarangku dari Reuters.

Baca Juga: Menurut Dr Zaidul Akbar, Ini Manfaat Kopi dan Rokok Yang Tidak Disadari

"Israel berhak untuk bertindak kapan saja dengan cara apa pun," lanjutnya.

Sebelum memberikan pernyataan tersebut, Israel sebelumnya dilaporkan telah mengebom situs nuklir di Irak dan Suriah.

Para pejabat AS menekankan itu masih preferensi Washington untuk Amerika Serikat.

Ketika AS meninggalkan kesepakatan nuklir pada 2018 selama pemerintahan Trump, dan Iran, yang mulai melanggar batas nuklirnya.

Iran mencapai kesepakatan pada 2015 dengan Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Di Depan Deddy Corbuzier, Rizky Billar dan Lesti Kejora Tanya yang Melapor ke Polisi Mewakili Masyarakat Mana?

Putaran terakhir pembicaraan Wina berlangsung pada bulan Juni.

Sementara itu, Iran telah mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan dengan segera pengembangan senjata nuklirnya.

Walaupun begitu, Iran telah lama membantah ambisi untuk memperoleh senjata nuklir.

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler