Lebanon Alami Krisis Ekstrem dan Kelaparan Meningkat, PBB: Mimpi Buruk!

2 Oktober 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi kelaparan/Lebanon Alami Krisis Ekstrem dan Kelaparan Meningkat, PBB: Mimpi Buruk! /Pixabay/KasunChamara

SEMARANGKU - Lebanon telah membunyikan alarm krisis ekonomi.

Lebanon sendiri juga mengalami kemiskinan esktrem dan kelaparan yang semakin berkembang.

PBB bahkan mengatakan apa yang terjadi di Lebanon adalah mimpi buruk.

PBB mengatakan bahwa apa yang terjadi di Lebanon membuat penderitaan dan kesusahan yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata.

"Situasi ini tetap menjadi mimpi buruk bagi orang-orang biasa, menyebabkan penderitaan dan kesusahan yang tak terkatakan bagi yang paling rentan," kata Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB untuk Lebanon Najat Rochdi.

Baca Juga: 20 Roket Kaliber Hizbullah Lebanon Tembus Pertahanan Benteng Iron Dome Israel

PBB juga memperkirakan bahwa 78 persen orang Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan.

Sekitar tiga juga orang atau 36 persen populasi hidup negara tersebut jatuh dalam kemiskinan ekstrem.

Bahkan hampir seperempat dari populasi tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan mereka.

"Kelaparan telah menjadi kenyataan yang berkembang bagi ribuan orang," kata Rochdi.

Baca Juga: 20 Roket Kaliber Hizbullah Lebanon Tembus Pertahanan Benteng Iron Dome Israel

"Hari ini, kami memperkirakan bahwa lebih dari satu juta warga Lebanon membutuhkan bantuan untuk menutupi kebutuhan dasar mereka, termasuk makanan." sambungnya.

Masyarakat internasional telah berulang kali mendesak Lebanon untuk mereformasi ekonominya,terutama dengan mengakhiri pengeluaran dan korupsi.

Serta merestrukturisasi sektor energinya yang tidak efektif. Mereka juga menyerukan audit forensik bank sentral.

"Kami belum pernah melihat kebutuhan yang berkembang ini di antara penduduk Lebanon sebelumnya," kata juru bicara Program Pangan Dunia Rasha Abou Dargham.

Organisasi ini sekarang memberikan bantuan makanan kepada satu dari empat orang di negara itu, dengan permintaan bantuan makanan pada titik tertinggi sepanjang masa.

Krisis bahan bakar telah melumpuhkan sebagian besar Lebanon selama beberapa bulan terakhir, menyebabkan pemadaman listrik skala besar dan rumah sakit yang melumpuhkan.

"Orang-orang Lebanon yang tangguh sekarang lelah menjadi tangguh, masalah berduri yang dilemparkan kehidupan pada mereka," kata Rochdi.

"Mereka hanya ingin hidup bermartabat." pungkasnya.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler