Inggris Adakan Tes Darah Terbesar di Dunia untuk Deteksi Kanker Dini, Bisa Sampai 50 Jenis Kanker

14 September 2021, 08:24 WIB
Inggris Adakan Tes Darah Terbesar di Dunia untuk Deteksi Kanker Dini, Bisa Sampai 50 Jenis Kanker /Pixabay/ColiN00B

SEMARANGKU – National Health Service (NHS) Inggris telah mengadakan penelitian terbesar di dunia berupa tes darah yang berpotensi membawa perubahan di dunia kesehatan, dan bertujuan untuk mendeteksi lebih dari 50 jenis kanker secara dini sebelum gejala muncul.

Sebanyak lebih dari 100.000 sukarelawan sedang dicari untuk memberikan sampel darah di klinik tes keliling di seluruh wilayah Inggris mulai Senin 13 September 2019 untuk menilai seberapa baik tes tersebut bekerja di layanan kesehatan.

Gallery test yang sudah tersedia di Amerika Serikat, dapat menemukan kanker yang sulit dikenali sejak dini dengan mengambil fragmen DNA yang dilepaskan dari tumor ke dalam aliran darah.

Baca Juga: Hasil Laga Liga Inggris Liverpool Gasak Leeds United, Harvey Jadi Tumbal

Jenis kanker yang dapat dideteksi di antaranya adalah kanker paru-paru, usus, pankreas, tenggorokan, kepala, leher, dan masih banyak lagi.

Ketika tumor terdeteksi pada tahap paling awal, pasien biasanya memiliki lebih banyak pilihan pengobatan dan memiliki peluang 5 sampai 10 kali lebih besar untuk bertahan hidup, dibandingkan dengan pasien yang terdeteksi kanker pada tahap empat.

Kepala eksekutif NHS Inggris Amanda Pritchard, mengatakan bahwa tes darah tersebut cepat dan sederhana, serta memainkan peran utama dalam ambisi layanan kesehatan untuk mendeteksi tiga perempat kanker di awal stadium sehingga lebih mudah diobati.

Amanda juga menambahkan bahwa, tes darah tersebut dapat menandai awal dari sebuah revolusi dalam deteksi dan pengobatan kanker.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Ungkap Kesedihannya Saat Ari Lasso Sakit Kanker, Selama Ini Disuruh Berpura-pura

NHS menargetkan 140.000 orang partisipan berusia 50 hingga 77 tahun dari latar belakang etnis yang berbeda, dan mengundang mereka untuk mengambil bagian dalam tes darah tersebut.

Partisipan yang seharusnya tidak terdiagnosis kanker dalam tiga tahun terakhir, akan diminta untuk memberikan sampel darah pertama di klinik tes keliling, dan sampel selanjutnya satu dan dua tahun kemudian.

Guna mengetahui apakah tes darah tersebut dapat membantu dokter mengidentifikasi kanker lebih awal, separuh dari peserta tes darah akan langsung memeriksa sampel darah mereka dengan Gallery test.

Sementara separuh peserta lainnya akan menyimpan sampel darah mereka untuk pengujian potensial di masa depan.

Mereka yang ambil bagian dalam tes darah tersebut, akan disarankan untuk melanjutkan janji konsultasi dengan NHS dan rutin menghubungi dokter umum jika mereka melihat gejala baru atau tidak biasa.

Jika sampel darah ditemukan memiliki tanda-tanda potensi kanker, maka mereka akan dirujuk ke rumah sakit NHS untuk tes lebih lanjut.

Uji coba tes darah sedang dijalankan melalui delapan aliansi kanker NHS yang mencakup Cheshire dan Merseyside, Cumbria, Greater Manchester timur laut, West Midlands, Midlands timur, Inggris timur, Kent dan Medway, dan London tenggara.

Jika hasil uji coba tes darah pertama yang diharapkan pada tahun 2023 berhasil, NHS bertujuan untuk membuka uji coba kepada satu juta orang lagi pada tahun 2024 dan 2025.

Penelitian sebelumnya tentang tumor tahap satu hingga tiga menemukan bahwa, Gallery test mengambil sampel 67% dari 12 jenis kanker yang ditentukan, sebagai penyebab sekitar dua pertiga kematian akibat kanker di Inggris dan AS, serta sekitar 41% dari semua jenis kanker.

“Kita perlu mempelajari Gallery test dengan hati-hati untuk mengetahui apakah tes tersebut dapat secara signifikan mengurangi jumlah kanker yang didiagnosis pada stadium akhir,” ujar Prof Peter Sasieni, direktur Cancer Research UK dan unit uji coba pencegahan kanker King's College London.

“Tes darah ini bisa menjadi penemuan baru untuk deteksi dini kanker dan kami bersemangat untuk memimpin penelitian penting ini. Skrining kanker dapat deteksi kanker dini, dan ada kemungkinan lebih berhasil diobati, tetapi tidak semuanya jenis skrining berhasil,” tambah Prof Peter Sasieni.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler