PBB Peringatkan Afghanistan akan Hadapi Kehancuran Total, Utusan: Biarkan Ekonomi Bernafas

11 September 2021, 09:45 WIB
PBB Peringatkan Afghanistan akan Hadapi Kehancuran Total, Utusan: Biarkan Ekonomi Bernafas /Pixabay/Chicken Online.

SEMARANGKU – PBB mengatakan dalam sebuah laporan, bahwa Afghanistan kemungkinan akan menghadapi kehancuran total negaranya.

Menurut laporan PBB tersebut, sekitar 97 persen penduduk Afghanistaan kemungkinan akan jatuh dalam kemiskinan.

Afghanistan dapat menghindari kehancuran total tersebut, apabila pemerintahan barunya menangani krisisi politik dan ekonomi.

Baca Juga: Terungkap! PBB Bocorkan Taliban Lakukan Kunjungan dari Pintu ke Pintu untuk Balas Dendam

Usai Taliban menguasai Afghanistan dan membentuk pemerintahan baru, aset bank sentral Afghanistan sebanyak 10 miliar dolar telah dibekukan.

Pembekuan aset tersebutlah yang dianggap menjadi pengaruh utama atas pemerintah baru yang dipimpin oleh Taliban.

Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa harus ditemukan cara untuk memasukan uang ke negara tersebut.

Menurut Lyons harus ditemukan cara untuk membiarkan ekonomi Afghanistan kembali bernafas.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, PBB Prediksi Akan Terjadi Krisis Kemanusiaan

Afghanistan telah menghadapi berbagai krisis ketika Taliban berkuasa, termasuk nilai mata uang yang jatuh, kenaikan harga pada bahan pokok dan kurangnya uang tunai di bak swasta.

Dilaporkan pula, bahwa pihak berwenang di Afghanistan juga tidak memiliki dana untuk membayar gaji karyawannya.

“Ekonomi harus dibiarkan bernafas selama beberapa bulan lagi,” ujar Lyons dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera.

“Memberi Taliban kesempatan untuk menunjukan fleksibilitas dan keinginan tulus untuk melakukan hal yang berbeda kali ini. Terutama dari perspektif HAM, gender dan kotraterorisme,” lanjutnya.

Lyons juga mengatakan bahwa PBB dapat merancang perlindungan untuk memastikan bahwa dana yang masuk tidak disalahgunakan.

Sebelum dikuasai Taliban, pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika mendapatkan 75 persen suntikan dana dari donor asing yang dipimpin Amerika.

Namun, setelah Amerika dan pasukan asing lainnya ditarik, Amerika telah membekukan donor dana yang masuk ke Afghanistan.

Joe Biden mengatakan bahwa Amerika terbuka untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Tetapi Biden menolak memberikan dana untuk menghidupkan kembali ekonomi di Afghanistan termasuk mencairkan aset bank sentral Afghanistan.

Biden mengatakan bahwa Amerika akan bersedia mencairkan dana tersebut apabila Taliban dapat berjanji untuk menjamin orang-orang mendapatkan keamanan ketika ingin pergi.

Taliban telah diblokir oleh berbagai pihak termasuk Dana Moneter Internasional agar tidak dapat mengakses dana cadangan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler