Inggris Waspadai Kasus Bunuh Diri yang Terjadi di Kalangan Veteran Afghanistan

6 September 2021, 19:45 WIB
Inggris Waspadai Kasus Bunuh Diri yang Terjadi di Kalangan Veteran Afghanistan /Sharon Floyd/RAF/UK Ministry of/via REUTERS

SEMARANGKU – Inggris tengah melakukan penyelidikan apakah beberapa veteran perang Afghanistan melakukan bunuh diri.

Pengawasan oleh Inggris ini dilakukan untuk mewaspadai kasus bunuh diri oleh veteran perang Afghanistan yang pulang usai Taliban menguasai Afghanistan.

Inggris menilai, veteran perang Afghanistan merasakan kehancuran usai penarikan pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan.

Baca Juga: Wanita Afghanistan Melahirkan dalam Penerbangan Evakuasi ke Inggris

Taliban telah mengambil alih wilayah Afghanistan secara kilat, setelah melakukan perang selama 20 tahun lamanya.

Perang tersebut telah memakan ratusan ribu nyawa dan para veteran perang harus merasakan kekecewaan usai pengambilalihan tersebut.

Inggris telah kehilangan 457 personel angkatan bersenjatanya di Afghanistan atau sekitar 13 persen dari 3.500 kematian  koalisi militer internasional sejak 2001.

James Heappey seorang menteri pertahanan junior awalanya mengatakan bahwa beberapa tentara  telah bunuh diri dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Amerika Serikat hingga Inggris Peringatkan Ancaman Teroris di Bandara Kabul Afghanistan

Diduga bunuh diri yang marak terjadi pada veteran perang Inggris di Afghanistan terjadi karena tentara merasakan kesedihan atas apa yang terjadi di Afghanistan.

Namun kemudian Heappey menarik komentarnya tersebut dan mengtakan bahwa Inggris tengah mewaspadai kasus bunuh diri.

“Kami melihat dengan sangat, sangat hati-hati, apakah benar seseorang telah bunuh diri dalam beberapa hari terakhir,” katanya dikutip Semarangku dari Reuters.

Kementerian pertahanan mengatakan Heappey salah bicara dan tidak ada kasus bunuh diri yang dikonfirmasi di antara para veteran Inggris Afghanistan karena penarikan itu.

Heappey, yang mencapai pangkat mayor sebelum terjun ke dunia politik, mengatakan bahwa dia mendengar bahwa Taliban sekarang menguasai seluruh Afghanistan.

Tetapi situasi di Panjshir tidak mengubah gambaran besar atas pengambilalihan Taliban di Afghanistan.

Inggris khawatir kembalinya Taliban dan kekosongan yang ditinggalkan oleh penarikan mundur pasukan Barat yang kacau akan memungkinkan militan dari al Qaeda untuk mendapatkan pijakan di Afghanistan, hanya 20 tahun setelah serangan 11 September 2001 di Amerika. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler