Taliban Bersumpah Akan Bunuh Dokter Afghanistan yang Berikan Suntikan KB pada Pengantin Anak-anak

23 Agustus 2021, 08:00 WIB
Taliban Bersumpah Akan Bunuh Dokter Afghanistan yang Berikan Suntikan KB pada Pengantin Anak-anak /Reuters File Photo/

SEMARANGKU – Anggota Taliban telah bersumpah akan membunuh seorang dokter di Afghanistan yang memberikan suntikan KB atau kontrol kelahiran pada pengantin anak.

Dokter Afghanistan tersebut adalah Dr.Akbari yang berada di kota Mazar e Shaarif Afghanistan Utara.

Dokter Akbari bersaksi bahwa dirinya sempat mendapatkan telepon dari anggota pasukan Taliban yang membuat dirinya membatalkan seluruh rencananya.

Baca Juga: Saudara Mantan Presiden Afghanistan Minta Warga untuk Terima Pemerintahan Taliban

Menurut kesaksian dari dokter Akbari, anggota Taliban telah memberikan ancaman terhadap dirinya selama berbulan-bulan karena dirinya telah memberikan suntikan KB.

Suntikan KB tersebut diberikan oleh dokter Akbari kepada pengantin anak yang berusia 13 tahun.

Ketika mendapatkan telepon ancaman dari Taliban, dokter Akbari sempat berkata bahwa ancaman tersebut disampaikan dengan lembut.

“Kali ini, suaranya sebenarnya sangat lembut. Dia berkata, 'Kami akan memasuki kota. Segera kami akan datang dan menjemputmu.',” ujar Akbari dikutip Semarangku melalui NPR.

Baca Juga: AS dan Jerman Peringatkan Ancaman Keamanan di Bandara Afghanistan karena Taliban Ketatkan Kontrol

Para pemimpin Taliban telah berjanji untuk memoderasi pembatasan keras yang diberlakukan kelompok itu pada terakhir kali mereka memerintah Afghanistan.

Kali ini, kata Taliban, mereka akan mengizinkan perempuan untuk terlibat dalam pemerintahan dan bekerja di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan.

Tapi perempuan Afghanistan menyatakan bahwa di lapangan kenyataannya jauh lebih rumit.

Seperti halnya kisah Akbari yang mendapatkan ancaman dari Taliban ketika memberikan suntikan KB untuk pengantin anak berusia 13 tahun tersebut.

Saat itulah gadis 13 tahun itu tiba di kliniknya. Saat memeriksanya, Akbari mengetahui bahwa gadis itu telah menikah dengan pria yang lebih tua sebagai istri keduanya.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa suaminya ingin membuatnya hamil,” ujar Akbari.

Akbari mengatakan bahwa panduan medis dalam situasi ini sudah jelas, "Dia adalah seorang anak. Beresiko bagi setiap anak untuk hamil dan gadis ini juga secara fisik sangat lemah,” terangnya.

Terlebih lagi, gadis yang masih berusia 13 tahun tersebut mengatakan kepada Akbari bahwa dirinya tidak ingin hamil dan meminta bantuan kepadanya.

Jadi Akbari memutuskan untuk memberi gadis itu suntikan kontrasepsi, yang akan berlangsung selama tiga bulan.

Suami gadis tersebut marah ketika mengetahui bahwa istrinya mendapatkan suntikan KB dan menelepon Akbari.

Usai suami gadis tersebut menelopen Akbari, dokter tersebut pun mengetahui bahwa suami gadis tersebut adalah seorang pemimpin kontingen Taliban yang berkuasa.

Setelah mendapat telepon amarah dari suami si gadis, Akbari pun bersaksi bahwa secara konstan anggota Taliban menelopon dirinya dan mengancam nyawanya.

Tak jarang, anggota Taliban memeras dan meminta uang sebagai ganti atas nyawanya.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler