Jet Tempur Israel Kembali Merudal Gaza, Hamas: Mereka Berusaha Tutupi Kegagalan dan Kekecewaan

22 Agustus 2021, 19:15 WIB
Israel kembali menyerang Jalur Gaza dengan serangan rudal dari jet tempur mereka yang menargetkan situs Hamas, 21 Agustus 2021/Twitter/@Soulmateobaidah /

 

SEMARANGKU – Israel kembali menyerang Jalur Gaza dengan serangan udara yang menargetkan situs Hamas pada Sabtu malam, 21 Agustus 2021.

Tentara Israel mengatakan jet tempur mereka telah menyerang empat situs penyimpanan dan pembuatan senjata milik Hamas.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan serangan udara pada hari Sabtu menunjukkan Israel sedang menutupi kegagalannya.

 Baca Juga: Israel Telah Menyetujui Bantuan dari Qatar ke Gaza Usai Menghambat Bantuan Sebelumnya

“Israel berusaha menutupi kegagalan dan kekecewaannya di depan ketabahan rakyat kami dengan perlawanan mereka yang gagah berani,” ujarnya, dikutip dari MEE.

Beberapa rudal yang ditembakkan dari jet tempur Israel ke situs Hamas di Gaza hingga kini belum ada laporan tentang korban ataupun kerusakan.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz berbicara di berita TV Channel 13 bahwa pihaknya memiliki rencana untuk menyerang Jalur Gaza.

Gantz mengatakan rencana tersebut dibuat menyusul laporan tentara Israel yang terluka sebagai peristiwa sangat serius dan akan mendapat tanggapan.

Baca Juga: Israel Berulah, Pertahanan Udara Suriah Cegat Serangan Rudal dari Israel 

Serangan udara pada Sabtu malam kemungkinan akan mendapat tanggapan dari Hamas dengan meluncurkan rudal ke Israel.

Media Israel melaporkan bahwa militer meningkatkan penyebaran sistem anti-rudal Iron Dome untuk mengantisipasi serangan balik dari Hamas.

Serangan udara Israel ini menandai betapa rapuhnya gencatan senjata yang telah disepakati dengan Hamas pada 21 Mei lalu.

Selama 11 hari di bulan Mei, Israel menggempur Gaza dengan serangan udara setelah Hamas mulai menembakkan rudal dari daerah Kantong.

Tembakan rudal Hamas itu sebagai tanggapan atas agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki.

Konflik selama 11 hari itu setidaknya telah menewaskan 250 warga Palestina di Gaza, sementara 13 orang tewas di Israel.

Pada hari Sabtu, warga Palestina berkumpul di dekat pagar yang memisahkan Israel dan Gaza untuk memperingati serangan pembakaran 21 Agustus 1969 di Masjid Al-Aqsa.

Otoritas Israel mengatakan mereka telah mengirim pasukan tambahan ke pagar perbatasan Gaza sebagai kesiapan untuk ketegangan yang akan meningkat.

Pembakaran pada saat itu dilakukan oleh seorang warga Australia, Dennis Michael Rohan (28) yang dilaporkan mengalami kesehatan mental.

Dia menganggap dirinya utusan Tuhan dan ingin mempercepat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

Rohan berhasil ditangkap oleh pasukan Israel dua hari setelah dia menyulut api untuk membakar masjid Al-Aqsa.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler