Pengadilan Israel Tidak Adil, 10 Tahanan Palestina Mogok Makan Di dalam Pejara Selama 35 Hari

16 Agustus 2021, 12:50 WIB
Pengadilan Israel Tidak Adil, 10 Tahanan Palestina Mogok Makan Di dalam Pejara Selama 35 Hari/ilustrasi //pexels/RODNAE Production/

SEMARANGKU - Sebanyak 10 tahanan Palestina mogok makan sebagai bentuk protes kepada pengadilan Israel yang dianggap tidak adil.

10 Tahanan Palestina dijebloskan ke dalam penjara Israel ats penahanan administratif yang dilakukannya.

Namun, mereka menganggap pengadilan Israel tidak adil langsung menghukum atau dakwaan di pengadilan.

Baca Juga: Sulit Taklukan Warisan Dunia, Tentara Israel Serang Ratusan Jamaah Palestina di Masjid Ibrahimi Hebron

Dikutip dari Kantor berta WAFA, Senin 16 Agustus 2021, Perkumpulan Tahanan Palestina (PPS) menyatakan 10 tahanan Palestina melakukan mogok makan.

PPS mengatakan di antara 10 tahanan Palestina yang paling lama mogok makan yakni pada tahanan Salem Ziadat, 40 tahun yang mogok makan selama 35 hari.

Salem Ziadat melakukan mogok makan karena mengganggap pengadilan Israel tidak adil tanpa adanya tuduhan atau dakwaan.

Mohammad A'mar, Mujahed Hamed, Kayed Fasfous, Ra'fat Darawish dan Muqdad Qawasmeh juga melakukan mogok makan selama 33, 33, 32, 32 dan 25 hari berturut-turut.

Baca Juga: Nodai Kesucian Palestina, Hamas Tolak Pemukiman Israel Sekitar Masjid Ibrahimi di Hebron

Para tahanan mogok makan mengalami kondisi kesehatan yang sulit diperburuk oleh kegagalan otoritas Israel untuk mendengar tuntutan mereka, kata PPS.

Kebijakan penahanan administratif Israel yang dikutuk secara luas memungkinkan penahanan warga Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan untuk jangka waktu yang dapat diperbarui.

Biasanya berkisar antara tiga dan enam bulan berdasarkan bukti yang tidak diungkapkan yang bahkan pengacara tahanan dilarang untuk menonton.

Saat ini, Israel menahan sekitar 540 warga Palestina dalam penahanan administratif, yang dianggap ilegal oleh hukum internasional.

Kebanyakan dari mereka adalah mantan tahanan yang menghabiskan bertahun-tahun di penjara karena perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.

Selama bertahun-tahun, Israel telah menempatkan ribuan warga Palestina dalam penahanan administratif untuk waktu yang lama, tanpa mengadili mereka, tanpa memberi tahu mereka tentang tuduhan terhadap mereka, dan tanpa mengizinkan mereka atau penasihat hukum mereka untuk memeriksa bukti.

Tahanan Palestina terus-menerus melakukan mogok makan terbuka sebagai cara untuk memprotes penahanan administratif ilegal mereka dan menuntut diakhirinya kebijakan yang melanggar hukum internasional ini.***

 
Editor: Sauqi Romdani

Sumber: WAFA

Tags

Terkini

Terpopuler