Ribut Israel vs Palestina Memburuk Sebelum Ujian, Pelajar Gaza Alami Trauma: Mungkin Saya Tidak Akan Mati

9 Agustus 2021, 18:00 WIB
Ribut Israel vs Palestina Memburuk Sebelum Ujian, Pelajar Gaza Alami Trauma: Mungkin Saya Tidak Akan Mati /Pixabay/hosny_salah

SEMARANGKU – Peperangan yang terjadi antara Israel dan Paletsina tak kunjung selesai dan sebabkan beberapa trauma kepada warganya.

Beberapa yang terdampak dari peperangan adalah anak-anak seperti para pelajar Gaza, Palestina yang mengalami trauma akibat agresi Israel.

Walaupun mengalami trauma akibat peperangan, para pelajar Gaza, Palestina tetap rayakan kelulusannya usai melaksanakan ujian akhir.

Baca Juga: 20 Roket Kaliber Hizbullah Lebanon Tembus Pertahanan Benteng Iron Dome Israel

Pelajar sekolah menengah di Gaza tengah mengikuti ujian penting setelah beberapa minggu lalu mendapatkan serangan mematikan dari Israel.

Hampir 83.000 pelajar Gaza mengikuti ujian ‘Tawjihi’ tahun ini di seluruh wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel.

Beberapa pelajar Gaza tengah menunggu hasil ujian yang telah mereka tunggu-tunggu bersama keluarga mereka.

Walaupun begitu, gencatan senjata yang terjadi di Gaza telah goyah dan dapat sebabkan perang lain yang akan segera datang.

Baca Juga: Hizbullah Lebanon Siap Pukul Mundur Zionis Israel dari Tempat Pendudukan, Iran Mendukung

Ketika Israel menuduh Palestina melakukan kejahatan di Gaza, seorang pelajar tengah merayakan hasil kelulusan dari ujian akhir yang ia dapatkan.

Salah satu pelajar bernama Mona Zaqout dan Ahmed tetap meraih nilai yang baik walaupun ketika menjelang ujian, keadaan perang tengah memburuk.

Tes yang dijalani oleh pelajar Gaza dilaksanakan setelah beberapa minggu kampanye pembonan Israel yag mematikan dan merobek jalus Gaza yang sudah porak poranda.

Serangan 11 hari tersebut dimulai pada 10 Mei dan menewaskan setidaknya 260 warga Palestina termasuk 66 anak-anak.

Di tengah keadaan perang yang memburuk tersebut, Ahmed dan Mona tidak percaya bahwa keduanya berhasil mendapatkan nilai yang nyaris sempurna dalam ujian walaupun alami trauma perang.

Pelajar yang berada di wilayah Gaza mengaku bahwa mereka mempersiapkan ujian dari awal tahun dan mengungkapkan bahwa persiapa ujian tahun ini sangat sulit untuk dihadapi.

Pada ujian akhir tersebut, setidaknya ada empat pelajar yang tewas dalam serangan pemboman Israel dan 70 lainnya mengalami luka-luka.

Karena serangan tersebut, para pelajar tersebutm kemudian harus mengikuti ujian kembali di lain hari.

Ketika tengah mempersiapkan ujian akhir yang dapat menentukan kelulusan mereka, Mona pelajar Gaza menggambarkan betapa tegangnya masa persiapan ujian akhir tahun ini.

“Tekanan psikologis tidak seperti yang lain. Selama perang 11 hari, setiap kali saya mendengar suara serangan udara, saya akan meringkuk dan menangis,” ujar Mona dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera.

Beberapa hari setelah penyerangan tersebut, Mona kemudian mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan.

Mona berusaha untuk tetap belajar dan menerima suara rudal yang terus berjatuhan.

Begitu pula adiknya, Ahmed yang mengatakan bahwa ia tidak bisa belajar karena suara ledakan yang tak kurun berhenti.

Ahmed mengatakan bahwa ada hal yang tetap membuatnya termotivasi di tengah situasi perang yang mengerikan tersebut.

“Saya berpikir mungkin saya tidak akan mati dan jika tidak, saya harus bersiap,” ujar Ahmed.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler