SEMARANGKU - China menanggapi kapal induk dan kapal perang Amerika Serikat (AS) yang masuk Laut Natuna Utara yang sebelumnya disebut Laut China Selatan.
China menyebut tindakan Amerika Serikat mengirim kapal induk dan kapal perang ke wilayah Laut Natuna Utara tersebut, tidak baik untuk perdamaian.
Menurut penjelasan dari Kementerian Luar Negeri China, kapal induk dan kapal perang Amerika Serikat (AS) yang masuk Laut Natuna Utara itu tidak baik untuk perdamaian, meskipun AS mengaku tujuan pelayaran itu untuk promosi kebebasan maritim.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS) Dimulai, Dapatkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1 Tiap Bulan!
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Wakaf Bisa Kurangi Ketimpangan Sosial di Indonesia, Begini Penjelasannya
Tanggapan China terkait kapal induk dan kapal perang AS yang masuk Laut Natuna Utara
Seperti dikabarkan sebelumnya, kapal induk dan kapal perang AS masuk wilayah yang diklaim sebagai wilayah China di Laut Natuna Utara.
Kapal induk AS tersebut dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt dengan tiga kapal perang.
Baca Juga: China dan Taiwan Tegang, AS Diam-diam Kirim Kapal Induk ke Laut Natuna Utara, Ini Tujuannya!
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Satgas Covid-19 Dapat Bantuan IVIG Gratis, Benarkah? Ini Faktanya
Menurut penjelasan militer AS, pelayaran di Laut Natuna Utara itu bertujuan untuk mempromosikan kebebasan laut.
Karena wilayah Laut Natuna Utara digunakan untuk lintas ekonomi dan perdagangan dunia.
Menanggapi hal itu, Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyebut bahwa tindakan pelayaran kapal induk AS di Laut Natuna Utara tersebut tidak baik untuk stabilitas dan perdamaian.
Baca Juga: Ekspor Ikan Jawa Tengah 2020 Capai Rp2,78 Triliun, BKIPM Sebut 26 Negara Ini yang Membelinya
"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," ujar Menlu China, Zhao Lijian dikutip dari Reuters.
"Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan." Tambahnya. ***