Iran Ngamuk saat Erdogan Bacakan Puisi Ini, Menlu Iran: Apakah Presiden Turki Sadar?

13 Desember 2020, 09:20 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Foto: Instagram / RT Erdogan/

SEMARANGKU - Ucapan yang dilontarkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada saat upacara perayaan kemenangan Azerbaijan atas Armeria di Baku, menuai banyak tanggapan, termasuk pihak Iran.

Dilansir SEMARANGKU dari Pars Today, diketahui bahwa Presiden Turki Erdogan mengutip sebuag baik dalam puisi kuno Azeri tentang Sungai Aras, saat menghadiri perayaan di Baku tersebut.

Sontak saja, apa yang diucapkan oleh Erdogan membuat para politisi Iran mengkritisi hal tersebut.

Baca Juga: Belanda Usir 2 Warga Rusia yang Diduga Berbahaya, Rusia: Ini Provokasi!

Baca Juga: Habib Rizieq Hanya Ditahan 20 Hari, Polisi Beberkan Alasan Penahanan

Adapun ucapan yang dilontarkan Presiden Turki Erdogan yakni.

"Mereka memisahkan Sungai Aras dan mengisinya dengan besi baja dan batu. Saya tidak akan terpisah dari kalian, mereka telah memisahkan kita secara paksa,"

Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif pun berkomentar.

Dalam cuitan Twitter, Javad Zarif mempertanyakan apakah Presiden Turki Erdogan tidak tahu jika puisi yang dibacakan itu keliru.

Baca Juga: NASA Umumkan Gerhana Matahari Total Senin Depan untuk Negara Ini Saja, Indonesia Termasuk?

Baca Juga: Hubungan dengan Iran Masih Panas, AS Justru Pamer Kekuatan Pesawat Tempur Super Canggih

"Apakah Presiden Erdogan tidak diberi tahu bahwa puisi yang ia bacakan dengan keliru di Baku, mengacu pada pemisahan paksa wilayah utara Aras dari ibu pertiwinya Iran! Tidakkah ia sadar bahwa ia sedang merongrong kedaulatan Republik Azerbaijan?" Tulis Javad Zarif.

Selain itu, Dewan Kebijaksanaan Negara Iran, Mohsen Rezaei juga turu memberikan komentarnya.

"Jika maksud Erdogan dari membaca puisi Aras adalah Iran Besar, itu benar. Karena Azerbaijan ada di jantung bangsa Iran dan bersama saudara-saudaranya yang lain dari etnis Lor, Kurdi, Baluch, dan Arab. Jika maksudnya adalah mengulangi pengalaman gagal Daesh di Suriah, itu adalah kesalahan." tegas Mohsen Rezaei. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Pars Today

Tags

Terkini

Terpopuler