Network
SEMARANGKU – Baru-baru ini, grup band Radja mengabarkan adanya ancaman pembunuhan yang terjadi kepada pihaknya setelah mengadakan konser di Malaysia.
Melalui akun instagram resminya diketahui, jika konser yang semula berlangsung dengan penuh kebahagiaan itu, harus berakhir dengan tindakan anarkis dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bahkan dalam story instagram @radjabandofficial menyebutkan “Air susu dibalas air tuba” sebagai bentuk kekecewaan band Radja dengan insiden yang baru saja terjadi pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Setelah melaporkan insiden tidak menyenangkan tersebut kepada pihak kepolisian setempat, kali ini kasusnya sedang berada dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian Johor, Malaysia.
Baca Juga: Everything Everywhere All at Once Borong 7 Piala Oscar, Cek Sinopsis Film dan Link Nontonnya
Profil Grup Band Radja
Grup band Radja dibentuk di Banjarmasin pada 17 Maret 1999 yang saat itu masih digawangi oleh 4 personel, yakni Ian Kasela (vokalis), Moldy (gitaris), Indra Riwayat (bassis), dan Seno Aji Wibowo (drummer).
Mengawali kesuksesannya, grup band Radja sempat terkenal dengan beberapa single yang berjudul Jujur, Yakin, Benci Bilang cinta serta yang lainnya. Berbagai macam lagu tersebut sempat merajai tangga musik Indonesia yang digandrungi berbagai kalangan.
Baca Juga: Gubernur Bali Larang WNA Sewa Motor Selama Liburan di Bali, Rental Mobil dari Travel Agent
Radja sendiri diketahui telah merilis album pertamanya bertajuk “Lepas Masa Lalu” pada tahun 2001.
Di awal tahun 2023, tepatnya pada bulan Mei Seno yang saat itu melakukan beberapa kali pertemuan dan melakukan latihan bersama tiga personil awal, Ian, Moldy, dan Indra. Tertarik untuk bergabung menambah formasi grup band Radja sebagai drummer.
Pada tahun yang sama, bekerja sama dengan Malta Music Indonesia, Radja kemudian mengedarkan album kedua bertajuk “Manusia Biasa” dengan lagu hits “Cinderella” dan “Jujur”. Namun sayangnya, album kedua Radja tersebut tidak dapat diedarkan secara maksimal ke seluruh penjuru Indonesia. Hal tersebut yang membuat Radja tidak memperpanjang kontraknya dan berakhir di 2004.
Setelahnya, pada tahun akhir 2004, Radja dipercayakan untuk menjadi grup band yang dinaungi oleh EMI Music Indonesia, dengan mengeluarkan album repackage dari album mereka sebelumnya, lagu-lagu mereka kemudian menjadi terkenal lagi.
Pada awal tahun 2005, Radja mengeluarkan album ketiga bertajuk “Langkah Baru” yang kemudian diketahui mampu membawa grup band Radja meraih Golden Award dengan hasil penjualan kaset di atas 75.000 copy.
Tahun 2006, mereka kemudian mengeluarkan album keenam yang bertajuk “Aku Ada Karena Kau Ada”. Beberapa penghargaan pun kembali diperoleh, diantaranya ajang SCTV Music Award yang menobatkan mereka sebagai “Band Paling Ngetop 2006”.
Selain itu diakhir 2006, mereka turut berkarya dengan menciptakan album religi yang diluncurkan pada bulan Ramadhan. Album ini bagian dari album kelima radja dan diberi judul “1000 Bulan”.
Radja kembali masuk ke dapur rekaman pada tahun 2007 untuk mengemas album terbaru bertajuk “Untuk Semua”. Di album ini, radja mengeluarkan hits single berjudul “Patah Hati” dan “Jangan Sakiti Aku”.
Pada tahun 2010 grup band Radja dikejutkan dengan kabar keluarnya Seno (drummer) dikarenakan akan membuat band baru. Kemudian pada tahun 2011 radja sempat membentuk personil baru dengan merekrut Aldi (keyboard, synthesizer), Oji (bass), dan Vidin (drum).
Tahun 2015, grup band Radja kemudian kembali lagi dengan formasi lawas setelah kembalinya Indra dan Seno. Mereka kemudian kembali reuni lewat Radja Reunited dengan personil lamanya hingga sekarang.***
