Network
Kondisi lemari dan tempat penyimpanan uang di kamar kepala desa yang terbuka, membuat Raja berpikir ular itu mungkin berada disana. Di bawah pantauan pemilik rumah raja mulai mencari ular, yang kemudian ditemukan di karung padi.
Rajakannu merantau ke kota untuk mencari pekerjaan dan merubah nasib mereka. Walau sang istri, Sengeni sempat menentang keputusannya, Raja sudah bertekad bulat untuk pergi ke kota.
Setelah raja pergi, desa dihebohkan dengan berita rumah kepala desa kemalingan, semua harta perhiasan yang disimpannya raib. Dan tersangka utamanya, tak lain dan tak bukan adalah Rajakannu, yang mengetahui tempat penyimpanan perhiasan dan uang di rumah tersebut.
Karena Rajakannu tidak ditemukan, polisi menangkap istri dan kakaknya. Mereka ditahan dan disiksa agar mengaku dan menunjukkan lokasi barang curian itu disimpan.
Sambil meratap dan memohon ampun, Sengeni menyatakan keluarganya tidak bersalah. Namun, polisi tetap memaksa mereka mengaku, Sengeni dan warga desa yang merupakan orang lemah tak mampu melawan.
Akhirnya Rajakannu ditangkap di kota, saat dia ditahan semua orang dibebaskan, kecuali dua orang laki-laki yang merupakan kerabat dekatnya.
Rajakannu dan dua orang itu mengalami penyiksaan sadis di dalam kantor kepolisian, hingga suatu hari terdengar kabar Rajakannu dan kedua orang temannya dinyatakan kabur dari penjara.
Sengeni merasa ada curiga dengan kejadian ini, meminta bantuan kepada seorang aktivis yang membawanya menemui seorang pengacara.
Chandru merupakan pengacara yang terkenal menangani dan membela kasus kaum-kaum terpinggirkan. Saat Sengeni menceritakan kisahnya, Chandru bersedia memperjuangkan kasusnya. Ternyata di lain pihak, kepolisian sudah menyiapkan pengacara untuk melawan Chandru.
Film ini akan memperlihatkan bagaimana kedua pengacara saling membela kliennya, dan berusaha sekuat mungkin memenangkan kasus.
