“Setelah kita ada beberapa opsi, kita bertemu di Malaysia ada pertandingan Timnas. Setelah sepakat dengan tim dan Exco kita pilih Shin Tae-yong,” kata Iwan Bule.
Dalam kontrak tersebut, Shin Tae-yong dikontrak selama 4 tahun dan dengan opsi perpanjangan.
“Kontrak 4 tahun, setelah itu kita lihat perkembangan. Dia hire U18, U20, U23, senior. Jadi berkesinambungan,” kata Iwan Bule.
Tapi pihak PSSI menyebut jumlah tersebut sepadan dengan kualitas Shin Tae-yong.
“Lumayan mahal. (PSSI) Sepakat dengan dia tentang pembinaan sepakbola. Pertama, mental. Kedua, disiplin. Telat 20 menit aja dicoret sama dia,” kata Iwan Bule.
Dan menurut Iwan Bule, personal approach adalah pendekatan yang dilakukan PSSI untuk membuat Shin Tae-yong memilih Indonesia.
“Dia itu kayak adik saya. Jadi saya memang menerapkan seperti keluarga ke dia. Jadi ada perasaan nggak enak. Saya penuhi semua: apartemen, kendaraan, kita sering makan diskusi bareng. Personal approach dilakukan,” kata Iwan Bule.
Selain itu, gaji yang ditawarkan PSSI juga tergolong sesuai dengan porsi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“2 Milyar per bulan, di luar apartemen, kendaraan. Tapi kan bukan dia saja, dia ada tim,” kata Iwan Bule.***