Network
SEMARANGKU - Raditya Dika yang dikenal sebagai penulis, komedian, YouTuber, aktor, sekaligus sutradara ini belakang ini lebih sering menulis tentang keuangan.
Raditya Dika menjelaskan alasan mengapa dirinya sering berbicara tentang keuangan di Close the Door milik Deddy Corbuzier.
Di acara podcast milik Deddy ini kemudian Raditya Dika menyampaikan, bahwa sejak dari dulu dirinya merasa takut akan keadaan keuangannya di masa depan.
Baca Juga: Uus Bandingkan Raditya Dika dengan Baim Wong, Deddy Corbuzier: Tim Gue Ada yang Mantan Tim Baim
Lanjut Raditya Dika bercerita, menjadi seorang penulis adalah pekerjaan yang tidak diketahui masa pensiunnya.
Raditya menerangkan bahwa pekerjaan tulis-menulis tersebut belum tentu akan dilakukan sampai tua.
Untuk mengantisipasi hari tua nanti, Raditya Dika akhirnya menyisihkan penghasilannya untuk investasi dana pensiun.
Selain itu, pengalaman tentang keuangan membuat dirinya sedikit lebih tahu, Raditya mengungkapkan pernah kuliah finance di Australia.
Baca Juga: 7 Film Komedi Karya Raditya Dika yang Wajib Kalian Tonton, Dijamin Bikin Ngakak
Lantaran background pendidikan Raditya Dika, menjadi alasan untuk memperhatikan soal keuangan untuk masa depan keluarganya nanti.
Bahkan sejak tahun 2005 Raditya Dika sudah mengumpulkan uang untuk dana pensiun mendatang.
Kemudian pada akhir tahun 2019, hingga uang dana pensiun yang dikumpulkan selama 14 tahun oleh Raditya Dika kini sudah terkumpul.
Raditya Dika mengatakan investasi bukan untuk menjadi kaya, namun untuk memenuhi tujuan keuangan, seperti kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kalo mau kaya gimana? Ya kerja bukan investasi, kerja seperti Om Deddy Corbuzier sekarang," tutur Radit dikutip Semarangku dari https://youtu.be/3t324Vb2nXE
"Kenapa orang ngga boleh kaya sama elu Dit? Kalo orang mau investasi buat kaya kenapa ngga boleh?" tanya Deddy.
"Bukan, bukan itu maksudya," sangkal Raditya.
Raditya Dika meluruskan maksud yang disampaikan, investasi bukan untuk mengejar kekayaan, tapi jika mau jadi investor professional kemudian jadi kaya malah lebih bagus.
Dedy Corbuzier mengeluhkan, persoalan banyak orang Indonesia yang males belajar, hanya mendengarkan omongan orang lain.
Akhirnya tertipu karena menganggap dengan berinvestasi langsung jadi orang kaya.
Raditya Dika membagikan pengalamannya dalam berinvestasi, sedang untuk menjadi kaya perlu proses panjang, bukan sesuatu yang instan.
Deddy Corbuzier memaparkan, fenomena yang sekarang terjadi adalah bukan orang pengen kaya tetapi orang pengen terlihat kaya.
Lanjut Raditya Dika, menurutnya dengan keinginan kaya akan memenuhi tujuan hidup, seperti bisa membantu orang, merintus bisnis, dan goals yang lain.
"kenapa kita mudah tergoda terhadap pencapaian orang lain?" tanya Raditya Dika.
Deddy Corbuzier menjelaskan dua hal antara lain, melihat di media sosial dan membandingkan pencapaian orang lain dengan dirinya sendiri.
Kedua, Deddy mengatakan terlalu banyak mendengarkan omongan orang lain, dan komentar negatif orang lain tentang diri kita sendiri.
Menurut Raditya Dika, barang mewah tidak serta merta memberikan kebahagiaan buat seseorang, namun pengalaman yang membuat seseorang bahagia.
Dengan memiliki banyak pengalaman, seperti contoh yang Raditya Dika sebutkan, liburan bersama keluarga, atau traktir teman-teman.
Raditya Dika memberikan kesimpulan bahwa kemewahan hakiki yang kita miliki adalah jika kita mampu membeli waktu.***
