Network
SEMARANGKU – Berikut ini merupakan ulasan terkait dengan beberapa amalan yang bisa membuat membakar jin dalam tubuh seseorang.
Tentunya kalian juga pernah mendengar seseorang ketempelan jin, ketindihan, sesak nafas secara tiba-tiba, atau bahkan diganggu oleh jin.
Gangguan jin tersebut bisa karena kiriman dari seseorang yang tak suka dengan kalian.
Baca Juga: 4 Weton Ini Ternyata Selalu Dikawal Oleh Khodam Ratu Kidul, Apa Saja Itu ?
Baca Juga: 4 Tanda Orang yang Mudah Dimanipulasi, Apakah Kamu Salah Satunya?
Atau bisa juga karena ulah dari jin yang selalu ingin mengganggu manusia.
Namun tahukah kalian jika ada beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk membakar jin yang ada di dalam tubuh seseorang.
Meski begitu ternyata masih ada yang belum tahu lho beberapa amalan tersebut yang bisa membakar jin dalam tubuh seseorang.
Tentunya sangat penting sekali bagi kalian untuk mengatahui beberapa amalan ini.
Dikutip dari channel Youtube Kang Sudiro, berikut ini adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk membakar jin dalam tubuh seseorang.
1. Mengumandangkan Adzan pada telinga orang yang diganggu jin
Amalan yang pertama adalah melakukan azan, dimana ketika salah satu anggota keluarga atau orang lain terkena gangguan jin.
Segeralah untuk mengumandangkan Adzan pada telinga orang tersebut.
Lalu prosesi tersebut dilakukan sebanyak tujuh kali dan diikuti oleh bacaan surat Alfatihah, Al-Falaq, An-Nas, dan Ayat Kursi sebanyak tujuh kali.
2. Baca surat As-Saffat, Al-Hasyr
Berikutnya kalian juga bisa melakukan sebuah amalan dengan melakukan pembacaan surat As-Saffat dan Al-Hasyr.
Bacaan surat tersebut dilakukan sebanyak satu kali.
Jika sudah dilakukan dua amalan tersebut, kemungkinan besar ketika jin yang bersemayam dalam tubuh seseorang tersebut tidak keluar.
Maka jin tersebut akan langsung terbakar dengan adanya beberapa amalan tersebut.
Itulah beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk membakar jin dalam tubuh seseorang.
Sebagai catatan, informasi di atas hanya sekedar sebagai penambah ilmu pengetahuan. Segala bentuk pecaya maupun tidak adalah hak pembaca masing-masing.***
