Wayang Kulit Adaptasi Film Animasi Disney Raya and The Last Dragon, Karya Ilustrator Indonesia Asal Surabaya

- 25 Juni 2021, 19:45 WIB
Wayang Kulit Adaptasi Film Animasi Disney Raya and The Last Dragon, Karya Ilustrator Indonesia Asal Surabaya
Wayang Kulit Adaptasi Film Animasi Disney Raya and The Last Dragon, Karya Ilustrator Indonesia Asal Surabaya / tangkap layar instagram @kemenparekraf
 
SEMARANGKU - Film Raya and The Last Dragon salah satu karya Disney yang kini dibuat wayang oleh ilustrator asal Surabaya.
 
Sebuah film animasi Disney berjudul Raya and The last Dragon disebut-sebut sebagai representasi budaya Asia Tenggara. 
 
Sebuah Film karya animasi Raya And The Last Dragon, yang sangat dekat dengan kebudayaan Asia Tenggara tersebut sangat digemari karena film keluarga sarat makna. 
 
 
Raya and The last Dragon merupakan film animasi baru yang sudah tayang serta diproduksi oleh Disney. 
 
Didalamnya termasuk hal-hal yang menggambarkan kebudayaan Indonesia, seperti gamelan, buah kelengkeng, struktur atap rumah gadang, pedang menyerupai keris, dan tak terkecuali wayang kulit. 
 
Sebagai bentuk promosi film tersebut, Disney pun mengeluarkan pertunjukan Wayang Kulit Raya and the last Dragon. 
 
Dikutip Semarangku.com dari instagram resmi Kemenparekraf, komikus Indonesia Is Yuniarto, ikut terlibat dalam pertunjukan wayang kulit adaptasi dari film Disney. 
 
Dalam pertunjukan wayang kulit ini, Disney berkolaborasi dengan The Dalang Project, dengan ilustrator wayang Is Yuniarto. 
 
Is Yuniarto adalah komikus sekaligus ilustrator asal Surabaya yang memperkenalkan budaya Indonesia melalui komik Garudayana. 
 
 
Komik inilah yang menjadi inspirasinya untuk membuat karakter wayang film Raya and the last Dragon. 
 
Ada 14 wayang kulit dalam pertunjukan Wayang Kulit Raya And The Last Dragon, merupakan karya Is Yuniarto berkolaborasi dengan The Dalang Project. 
 
Proses pembuatan film Raya And The Last Dragon memakan waktu sekitar satu bulan. 
 
Mulai dari perancangan desain wayang, pembuatan wayang, hingga shooting dan editing video. 
 
Pertunjukan ini mengisahkan tentang perjalanan Raya, dalam mencari naga terakhir, Sisu, untuk membawa kedamaian di Kumandra. 
 
Is Yuniarto sebagai ilustrator selalu terinspirasi dari khazanah wayang nusantara. 
 
Wayang selalu menjadi inspirasi Is Yuniarto dalam setiap karya-karya komiknya. 
 
Garudayana misalnya, sebuah komik bergaya manga dengan kisah Mahabarata dan Punakawan yang dituangkan ke dalam komik modern. 
 
Dengan sedikit pengolahan cerita dasar, komik ini tidak hanya berhasil menarik perhatian pecinta komik Indonesia, tapi juga Jepang. 
 
Komik ini bahkan telah berhasil diterbitkan di Jepang dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Jepang. 
 
Pada 2018 lalu, kreasi Wayang Avangers karya Is Yuniarto hadir dalam peluncuran Avangers : Infinity War, dimana ia berkesempatan menyerahkan karyanya kepada sutradara dan para pemain dalam film tersebut. 
 
Is Yuniarto juga pernah bekerjasama dengan Walt Disney dalam produksi animasi wayang Lion King, yang tampil di live event Disney+Hotstar pada 2020 lalu. 
 
Sebuah Film karya animasi Disney, berjudul Raya And The Last Dragon, disebut-sebut merupakan bentuk representasi kebudayaan Asia Tenggara.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x