Cerita Dinda Hauw Jawab Pertanyaan Netizen: Kenapa Lahiran Caesar Bukan Normal? Berikut Penjabaran Detailnya

24 Juni 2021, 16:45 WIB
Cerita Dinda Hauw Jawab Pertanyaan Netizen: Kenapa Lahiran Caesar Bukan Normal? Berikut Penjabaran Detailnya /Instagram/@dindahw

 

 

SEMARANG – Dinda Hauw baru saja melahirkan anaknya bersama Rey Mbayang yang diberi nama Arshakalif Muhammad Mbayang pada Minggu, 20 Juni 2021.

Netizen banyak yang bertanya-tanya kenapa Dinda Hauw melahirkannya secara Caesar bukan normal?

Dinda Hauw menjelaskan begitu detail kisah perjalanan kelahirannya di laman postingan Instagram @dindahw yang diunggah pada 21 Juni 2021.

 Baca Juga: Suami Dinda Hauw, Rey Mbayang Dibuat Gugup Anak Pertamanya, Bayi Arshakalif

“Banyak yang tanya, kenapa jadinya SC padahal sebelumnya pengen nya normal? Jadi, hari Jumat pagi tiba-tiba pas bangun tidur ada rembesan air di kasurku, nggak banyak tapi cukup buat panik,” terang Dinda.

Dinda Hauw mengaku hari itu memang jadwalnya konsultasi ke dokter Agriana Puspitasari (dari akun Instagram @agrianasusilo yang ditag).

Ketika Dinda Hauw konsultasi, langsung pengecekkan USG dan di situ dilihat juga kecukupan air ketubannya, belum tanda ada pembukaan juga dan ketika dicek pakai lakmus, tidak terlihat bahwa itu adalah cairan ketuban.

Selesai konsultasi, Dinda Hauw dan Rey Mbayang memilih untuk tidak pulang dan stay di dekat rumah sakit.

 Baca Juga: Lahirkan Anak Pertama, Dinda Hauw ke Rey Mbayang: Ciye Udah Resmi Jadi Ayah Bunda Nih!

Jam 2 dini hari dan jam 5 subuh, tiba-tiba keluar cairan bening lagi tapi tidak sampai ke kasur dan Dinda langsung chat dokternya lagi dan dia diminta untuk ke IGD untuk segera dicek lebih dalam lagi.

Dinda Hauw merasa bersyukur dan beruntung mendapatkan dokter Agri yang super cepat respon dan dan jawabannya mendetail.

Di kala itu, perasaan Dinda memang udah agak berbeda dan gerakan janin di dalam perut juga kurang begitu aktif kayak biasanya.

Dinda memutuskan ke RS lagi pada malamnya untuk di CTG dan USG dan dari situlah ketahuan air ketubannya menurun dari sebelumnya 9,6 menurun jadi 7 cuma dalam waktu 1 hari.

Ketika dicek lebih dalam lagi, ternyata benar bahwa air rembesan sebelumnya adalah air ketuban.

Malam itu dokter kasih pilihan ke Dinda untuk diinduksi kalau mau lahiran normal dengan syarat batas waktu hanya 24 jam.

Dinda juga menjelaskan mendetail tentang proses induksi dalam mencoba upaya melahirkan secara normal.

“Induksi rasanya kayak apa? Wah luar biasa masya Allah sakitnya,” kata Dinda.

Induksi pertama bisa dilewati Dinda walau hanya sampai pembukaan 1. Indukssi kedua dilakukan setelah 6 jam kemudian dan ternyata pembukaannya cuma naik sedikit ke 2.

Setelah 6 jam lagi, Dinda tetap mencoba kesempatan induksi ke 3.

“Aku kira ‘Bismillah ini sakitnya luar biasa siapa tau udah pembukaan 5/6 nih’. Ternyata… dugaanku salah hehe aku yang lemah ini akhirnya hanya bertahan di Induksi ketiga dengan pembukaan 3,” ucap Dinda.

Dinda dan Rey akhirnya sepakat dengan berat hati untuk memutuskan SC, soalnya kalaupun dipaksakan berlanjut, konsekuensi resiko terhadap bayi mereka juga cukup besar.

“Sedih dan malu banget sama diriku sendiri, karena awalnya aku ngerasa udah cukup usaha dan bisa normal. Tapi mau gimana .... aku sadar kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, selebihnya Allah yang menentukan,” ungkap Dinda.

“Yang aku butuhkan saat itu adalah support dari suami dan keluarga …. Alhamdulillah aku mendapatkan itu semua,” jelas Dinda.

Dinda hauw juga berterima kasih atas semua pihak yang sudah membantu persalinannya dan memberikan dukungan kepadanya.

“Aku bangga padamu, kondisi apapun aku bangga, karena aku yg melihatnya secara langsung,” ucap Rey Mbayang yang juga turut berkomentar menggunakan akun Instagramnya @rey_mbayang.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler