Cara Membuat Wayang Diajarkan Kepada Anak-anak, Undip Semarang: Bisa Merangsang Kreativitas

4 Juni 2021, 18:45 WIB
FIB Undip Semarang menggandeng Wayang Tenda memberikan pelatihan cara membuat wayang dan mendongeng kepada anak-anak di panti asuhan dan panti sosial. /Undip Semarang/

SEMARANGKU – Anak-anak Pondok Pesantren dan Panti Sosial Anak Asuh Sirrul Asror Semarang diajari cara membuat wayang dan mendongeng oleh Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Undip Semarang menggendeng Kelompok Seni Wayang Tenda saat mengajari anak-anak cara membuat wayang.

Koordinator kegiatan, Khothibul Umam menjelaskan, pelatihan membuat wayang ini ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dari Prodi Sastra Indonesia.

Baca Juga: Berita Duka Datang dari Keluarga Komedian Mpok Alpa, Sang Ayah Telah Meninggal Dunia

“Kami mengajak anak-anak untuk mengenal dunia literasi sejak dini. Bagi kami ini penting, apalagi masa pandemi seperti ini, anak jadi terbatas kegiatan belajarnya,” ucapnya didampingi dua rekannya, Laura Andri, dan Fajrul Falah, Jumat 4 Juni 2021.

Dia merasa memberi pelatihanca membuat wayang dan mendongeng menjadi salah satu solusi bagi anak-anak untuk mengenal literasi secara ringan.

“Dan tentunya, kami tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Umam.

Dijelaskan, melalui proses membuat wayang kreasi, anak-anak bisa melatih imajinasi. Selain itu, lanjutnya, mereka juga mengembangkan kepercayaan diri dengan bercerita.

Baca Juga: Keren, Anne Avantie Desainer Semarang Jadi Orang Indonesia Pertama yang Dibuat Role Model Boneka Barbie

“Metode ini kami pikir cukup efisien bagi anak-anak. Karena mereka diajak membuat wayang kreasi sesuai imajinasi mereka, kemudian merangkai cerita bersama-sama. Setelah itu, mereka juga menampilkan pertunjukkan singkat di depan teman-teman lainnya,” paparnya.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren dan Panti Sosial Anak Asuh Sirrul Asror, Kiai Asrori, mengatakan kegiatan pelatihan tersebut baru kali ini diselenggarakan di tempatnya.

Menurutnya, kegiatan semacam ini dirasa perlu sebagai sarana belajar sekaligus hiburan bagi anak-anak.

Baca Juga: Kudus Ada Operasi Yustisi Setiap Hari dan PPKM Ketat, Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro Turun Langsung

“Ya kegiatan seperti ini baru kali ini digelar di ponpes. Biasanya anak-anak belajar dan ngaji. Ini bagus, karena bisa jadi sarana belajar dan hiburan,” jelasnya.

Kiai Asrori mengungkap, mayoritas anak-anak yang tinggal di pondok pesantrennya berasal dari Demak, Semarang, Kendal, Jepara. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler