“Kami sedang berbicara dengan Kementerian Keuangan untuk ada penambahan anggaran kartu prakerja, karena ternyata demandnya masih rendah,” ucap Airlangga, dalam konferensi pers virtual di Gedung BNPB pada 27 Oktober 2020 lalu.
Airlangga juga mengatakan bahwa anggaran program Prakerja tidak sebanding dengan jumlah pendaftar.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bantuan BLT BST Kemensos Secara Online Dapat Rp500 Ribu, Begini Tips Dapatkannya
Baca Juga: MUI Keluarkan Surat Edaran Boikot Produk Prancis di Indonesia Tuntut Emmanuel Macron Minta Maaf
Pendaftar program Kartu Prakerja hampir mencapai angka 38 juta orang sedangkan kuota pendaftar hanya untuk 5,6 juta orang.
Pada tanggal 31 Oktober 2020 adalah hari terakhir pendaftaran pelatihan pertama untuk penerima Kartu Prakerja gelombang 10.
Peserta Kartu Prakerja gelombang 10 yang tidak membeli pelatihan pertamanya akan dicabur kepesertaannya.
Baca Juga: Asik Diskon Listrik PLN Bulan November Cair Lewat WA dan Login www.pln.co.id, Mudah dan Pasti Bisa!
Baca Juga: Login www.pln.co.id dan Lewat WA Bisa Dapat Token dan Diskon Listrik Bulan November untuk Pelanggan
Akibat dari pencabutan Kartu Prakerja ini tentu ada sisa kuota dan anggaran yang dikembalikan ke kas negara dan dana tersebut direncanakan akan direlokasikan untuk peserta lain.