BI Memastikan Inflasi Terkendali, Berapa Kenaikannya di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 4 April 2023, 11:05 WIB
BI Memastikan Inflasi Terkendali, Berapa Kenaikannya di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan Lengkapnya
BI Memastikan Inflasi Terkendali, Berapa Kenaikannya di Bulan Ramadhan? Berikut Penjelasan Lengkapnya /SerangNews.com/

SEMARANGKU – Inflasi Maret 2023 bersamaan dengan dimulainya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tetap terkendali. Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik(BPS) inflasi bulan Maret meningkat.

Inflasi IHK Maret 2023 tercatat 0,18% mtm, bulan sebelumnya adalah 0,16% mtm. Erwin Haryono selaku Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi mengatakan realisasi inflasi IHK Maret 2023 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pola historis.

Inflasi di awal Ramadhan ini termasuk lebih tinggi. "Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan turun menjadi 4,97% (yoy) dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,47% (yoy)," kata Erwin Haryono, di Jakarta, Senin (3/4/2023).

Baca Juga: Aksi Keji Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Habisi Lebih dari 10 Nyawa hingga Janjikan Cuan Rp5 Miliar

Perkembangan BI menurut Erwin, tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI serta sinergisitas kuat pengendalian inflasi antara BI, Pemerintah pusat, Pemerintah daerah dan mitra strategis lainnya.

Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Erwin mengatakan pihaknya meyakini inflasi inti tetap terkendali dam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023.

Inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1% mulai September 2023 setelah berakhirnya base effect penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun lalu. “BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam pengendalian inflasi, termasuk menyambut periode HBKN,” kata Erwin.

Di sisi lain, Ekonom PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan bahwa inflasi bulanan akan mengalami peningkatan secara musiman selama perayaan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kondisi inflasi sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga makanan, perhotelan, perjalanan dan layanan rekreasi, kata Faisal Rachman.

"Secara historis, inflasi meningkat sebesar 0,5 sampai 0,7% selama periode tersebut, dengan kontribusi makanan sekitar 0,4% sampai 0,5%, dan jasa transportasi berkontribusi sekitar 0,2% sampai 0,3%,” kata Faisal.

Kenaikan inflasi menurut Faisal di bulan Ramadhan dan Hari Raya secara tahunan akan terus menurun ke depan dan tetap berada di atas kisaran target 2-4% yoy, setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023.

Dia mengungkapkan secara tahunan inflasi akan berada pada kisarin 4% sampai 6%  pada semester pertama 2023 sebelum menurun menuju kisaran tujuan sasaran pada semester kedua di tengah low base effect dari semester pertama 2022.

“Dampak putaran kedua dari kenaikan harga BBM bersubsidi September 2022 lalu juga terlihat menghilang sama sekali pada semester kedua 2023. Dengan demikian, kami mempertahankan perkiraan inflasi kami di sekitar 3,60% pada akhir tahun 2023,” tutur Faisal.

Baca Juga: Rangkuman Gempa Bumi Rilis BMKG Terbaru: Gempa Terjadi di Padangsidimpuan, Lembata, dan Bali

Peningkatan terbatas inflasi inti sejalan dengan kenaikan pada permintaan yang sifatnya gradual di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun. Komoditas utama penyumbang inflasi inti adalah komuditas kontrak rumah, upah asisten rumah tangga dan emas perhiasan.

Demikian, Artikel BI Memastikan Inflasi Terkendali, Jumlah Kenaikannya di Bulan Ramadhan. Apakah kamu sudah mengecek inflasi Maret ini?kamu bisa membaca lengkap artikel ini agar lebih mengerti. ***

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah