Sempat Tembus Rp100 Ribuan, Harga Tembakau Anjlok Jadi Rp40 Ribu per Kilogram, Petani Hanya Bisa Berdoa

- 20 September 2021, 12:56 WIB
Majelis Dzikir Al Tsawab bersama petani berdoa bersama agar harga tembakau tidak anjlok.
Majelis Dzikir Al Tsawab bersama petani berdoa bersama agar harga tembakau tidak anjlok. /Majelis Dzikir Al Tsawab

SEMARANGKU - Puluhan tahun menjadi petani tembakau, baru kali ini Ahmad Nadhirin merasa sangat terpuruk.

Jika harga normalnya per kilogram mencapai Rp 85 ribu, kini mereka hanya bisa menjual maksimal dengan harga Rp 40 ribu saja.

Padahal, pada 2011 lalu, harga tembakau bisa tembus hingga Rp100 ribuan per kilogram.

Baca Juga: PT Djarum Belum Ambil Tembakau saat Petani Panen Raya, Ganjar Pranowo Langsung Telpon Bos Perusahaan Rokok

Setelah berbagai ikhtiar dilakukan, Minggu 19 September 2021 malam, Nadhirin bersama rekan-rekan petani di desanya bermunajat bersama Majelis Dzikir Al Tsawab agar harga tembakau kembali melambung. 

Usia menjalankan salat isya, Nahdhirin bersama petani tembakau Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung duduk melingkar di antara tatanan tembakau.

Tidak ada celotehan-celotehan khas desa yang terlontar. Semua terdiam seolah-olah beban akibat anjloknya harga tembakau masih menggelayut di kepala mereka.

Tapi sejenak mereka ingin melepas beban itu dengan mengikuti dzikir dari Majelis Dzikir Al Tsawab.

Baca Juga: Datangi Petani Saat Jemur Tembakau, Gubernur Ganjar Pranowo: Wah iki, Iso Nglinting Dhewe

Majelis itu memang khusus mendoakan para petani dalam munajat edisi ke dua pada Minggu Pon.

Secara virtual, malam itu ada 65 titik Majelis Dzikir Al Tawab yang tersebar di Jawa dan NTB turut melantunkan doa.

Dawan mengatakan doa ini dilakukan tak lain dengan harapan kelancaran rejeki bagi petani tembakau di masa panen raya ini.

Harga tembakau yang saat ini turun, kata Dawan, sangat memukul para petani. Dia berharap perusahaan rokok membeli hasil panen raya petani tembakau dengan harga tinggi.

“Harapannya bisa seperti tahun 2011, itu harganya seratus ribu. Karena sebagian besar warga Temanggung sangat mengandalkan ini. Juga termasuk daerah lain di provinsi lain,” tegasnya.

Doa dilaksanakan di rumah salah satu petani tembakau. Dengan menggunakan masker, mereka khusuk mengikuti satu persatu bacaan yang jadi amalan majelis Dzikir Al Tsawab, dari bacaan Surat Al Kahfi sampai Ratibul Haddad.

Setelah dzikir,  Dawan, salah seorang petani melantunkan, dalam doanya dia meminta agar seluruh petani di Indonesia khususnya Jateng diberi keselamatan dan kemakmuran.

“Khususnya bagi para petani tembakau agar diberi kelancaran dalam rejekinya. Doa bersama ini adalah langkah kita setelah banyak cara agar harga tembakau kembali naik,” lanjut Dawan diamini para petani.

Memang sebagian besar petani tembakau saat ini tidak bisa berharap banyak pada siapapun. Hal itu diungkapkan Nadhirin.

Pihak pengelola gudang tembakau juga tidak bisa jadi pegangan. Pemerintah juga belum bisa memberi dampak signifikan.

Menurut dia, para petani tembakau di masa panen raya ini tak bisa berharap banyak selain kepada Tuhan.

“Setelah minta tolong kepada manusia tidak bisa berhasil, kepada siapa lagi kita mesti minta tolong selain kepada Tuhan?” katanya. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah