Setelah pemberontakan, Sarwo Edhie mendukung Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang ingin menurunkan Soekarno karena peristiwa G30SPKI.
Saat peristiwa supersemar 11 Maret 1966 pun Sarwo Edhie menjadi pemimpin pasukan yang mengepung Istana Merdeka.
Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul: 7 Fakta Sarwo Edhie, Ayah Ani Yudhoyono yang Tumpas PKI namun Peluk Anak DN Aidit.
Baca Juga: Kamu Lolos? Ini Cara Sambungkan Rekening Agar Dapat Insentif Kartu Prakerja Gelombang 10
Baca Juga: Persiapan! BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Akan Cair Bulan Ini, Ini Rinciannya!
-
Dipindahkan ke Sumatra, Lemahkan pengaruh Soekarno
Pada 1967, Soeharto sudah menggantikan Soekarno menjadi Presiden RI kemudian memindahkan Sarwo Edhie menjadi Panglima Kodam II/Bukti Barisan.
Sarwo Edhie selanjutnya melemahkan pengaruh Soekarno dengan melarang Partai Nasional Indonesia (PNI) di seluruh pulau Sumatra.
-
Bertemu dengan Ilham Aidit dan berpelukan
Sarwo Edhie bertemu dengan putra DN Aidit, Ilham Aidit, dalam pelantikan Wanadri tahun 1981. Ilham menjadi satu-satunya yang dipeluk kendati ia tak sadar siapa sebenarnya Sarwo Edhie itu.