Ternyata Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Kemandulan, Cek Faktanya di Sini!

11 Januari 2021, 09:47 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Hakan Nural/unsplash

SEMARANGKU —Baru-baru ini ada kabar mengenai vaksin Covid-19 yang bisa menyebabkan kemandulan. Cek faktanya lewat artikel di bawah ini. Apakah benar vaksin covid-19 dapat mempengaruhi kesuburan dan menyebabkan kemandulan?

Kekhawatiran mengenai efek samping vaksin Covid-19 yang menyebabkan kemandulan baru-baru ini menghantui masyarakat. Padahal vaksin Covid-19 sendiri bertujuan untuk melindungi anda dan orang lain dari virus Covid-19.

Kabar bahwa vaksin Covid-19 yang bisa menyebabkan kemandulan adalah hoax. Kabar ini disangkal oleh para dokter dan ilmuwan. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukan bahwa vaksin Covid-19 dapat mempengaruhi kesuburan dan menyebabkan kemandulan.

Baca Juga: Cek Perubahan Jam Operasional KRL Saat PPKM Jawa Bali 11-25 Januari 2021

Baca Juga: Penjelasan Tentang Vakin Novavax yang Harus Kamu Tahu, Bakal Hadir Mulai Juni di Indonesia!

Informasi menyesatkan seputar vaksin COVID dan kesuburan mengklaim vaksin mengandung protein lonjakan atau disebut syncytin-1, yang terkait dengan fungsi plasenta (organ yang berkembang selama kehamilan untuk memberikan oksigen dan nutrisi kepada bayi).

Padahal faktanya, protein lonjakan SARS-CoV-2 sama sekali tidak mirip dengan syncytin-1. Ini disampaikan Michael Cackovic, seorang dokter spesialis kandungan di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Ia juga menegaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak bisa menyebabkan kemandulan. Amesh A. Adalja seorang pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security juga mengucapkan hal yang senada.

Baca Juga: Tiga Cara Daftar Agar Dapat Token Listrik Gratis dari PLN via HP!

Baca Juga: Klik pedulilindungi.id Cek Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Dua Hari Lagi Vaksinasi!

Intinya, tidak ada bukti yang mendukung anggapan vaksin COVID-19 berdampak pada kesuburan. Para ahli kesehatan dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) setuju mengenai hal ini.

Beberapa wanita berpartisipasi dalam uji klinis untuk dua vaksin (Pfizer dan Moderna). Beberapa wanita tersebut sedang hamil selama percobaan, buktinya tidak ada masalah kesuburan yang terjadi pada mereka.

Selama uji coba vaksin Moderna, 13 peserta hamil, dan selama uji coba vaksin Pfizer, terjadi 23 kehamilan. Sementara satu dari kelompok Pfizer mengalami keguguran, dan orang tersebut menerima plasebo - bukan vaksin.

Baca Juga: Satu Keluarga Selamat dari Tragedi Pesawat Sriwijaya Air, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Cek Fakta: Bayi Selamat dari Tragedi Maut Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Bagi Anda wanita yang memiliki rencana kehamilan dalam waktu dekat ini Dokter spesialis penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner menyarankan untuk mempertimbangkan risiko tidak mendapatkan vaksin Covid-19, yang mencakup potensi penyakit parah dan persalinan prematur jika mereka hamil.

William Schaffner menyarankan bagi Anda yang masih khawatir tentang vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan kepastian langsung dari penyedia medis, bukan mendapatkan informasi yang tidak tepat dari Internet.

Bahan genetik yang disebut mRNA pada vaksin Covid-19 Pfizer maupun Moderna bertugas memicu respons imun dalam tubuh, dan sebagai hasilnya Anda mengembangkan antibodi terhadap virus. Itulah penjelasan dari Schaffner yang dikutip dari ANTARA.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler