Pengguna Windows 10 Ketar-ketir, Microsoft Bakal Segera Beri Kabar Buruk, Begini Penjelasannya

- 1 Mei 2023, 19:15 WIB
Pengguna Windows 10 Ketar-ketir, Microsoft Bakal Segera Beri Kabar Buruk, Begini Penjelasannya /
Pengguna Windows 10 Ketar-ketir, Microsoft Bakal Segera Beri Kabar Buruk, Begini Penjelasannya / /Dignited

SEMARANGKU - Salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Microsoft, mengumumkan bahwa mereka tak lama lagi bakal hentikan pembaruan di Windows 10.

Microsoft mengkonfirmasi update terbaru dan terakhir untuk Windows 10 akan dibagikan dengan kode nama 22H2. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut lebih mendorong penggunanya untuk beralih ke versi Windows 11.

Mereka mengklaim pembaruan di Windows 11 menawarkan banyak fitur baru dan keamanan yang lebih terjamin dibandingkan update di Windows 10, dilansir dari laman Techspot, pada Sabtu, 29 April 2023.

Kemudian, keamanan bulanan pada Windows 10 disebut bakal berakhir tanggal 14 Oktober 2025. Setelah melewati batas waktu itu, pengguna harus memasang patch untuk perbaikan sistem keamanan yang didapat dari pihak ketiga seperti Opatch.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk dari Mematikan Laptop secara Paksa Tanpa Shut Down, yang paling Parah Bisa Meledak

Microsoft secara resmi telah berhenti menjual lisensi produk Windows 10 pada bulan Januari. Dengan demikian, pengguna sistem operasi besutan Amerika Serikat ini tidak punya opsi alternatif selain membeli versi Windows 11.

Lisensi Windows 11 Pro sekarang ini ditawarkan dengan harga diskon, yakni sebesar 39 USD atau senilai Rp585.000 (kurs Rp15.000).

Untuk diketahui, pengguna Windows 10 tak banyak mendapatkan pembaruan semenjak Windows 11 dirilis.

Baca Juga: Ingin Beli Laptop Tapi Dana Terbatas? Berikut Rekomendasi Laptop Chromebook Terbaik, Harga Ramah di Kantong

Bagian yang disebut minim menerima update antara lain seperti taskbar, File Explorer, serta kemampuan fitur tangkapan layar.

Akan tetapi, upaya Microsoft untuk memanjakan penggunanya dengan 'jorjoran' menyebar update di sistem Windows 11 tak selalu berjalan mulus.

Di bulan Desember tahun lalu, mereka mendapat kendala pada kinerja game dan gangguan lainnya sehingga pembagian Windows 11 22H2 terpaksa ditunda untuk beberapa waktu.

Lebih lanjut, perusahaan yang bermarkas di Redmond itu mengklaim jumlah pelanggan Windows 11 terus mengalami pertumbuhan secara signifikan.

Namun, Statcounter dan Steam membeberkan data yang berbeda, mereka menilai pengguna aktif Windows 10 masih cukup banyak. Sekira tiga dari empat pengguna laptop maupun desktop masih menggunakan OS tersebut.

Rumitnya persyaratan minimal untuk memasang Windows 11 disebut menjadi penyebab utama pengguna enggan berpaling dari Windows 10. Windows 11 diklaim tidak kompatibel pada sejumlah komponen lawas yang terdapat di sebuah komputer.

Menyoal rumor Windows 12, sistem operasi terbaru itu dikabarkan bakal muncul dalam waktu dekat. OS paling anyar yang dikeluarkan Microsoft diklaim mampu menerima pembaruan dengan kecepatan yang lebih baik dibanding versi sebelumnya.

Format OS-nya dikatakan lebih fleksibel, artinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Windows 12 diperkirakan akan mendapat dukungan fitur AI untuk memutakhirkan performanya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah