Network
Puasa yang benar adalah puasa yang dapat membuat pelakunya menjadi lebih baik sehingga ia memiliki benteng atau perisai dari berbuat keburukan.
“Karena latihan puasa itu mengarahkan pelakunya untuk terbebas dari keburukan karena dia berusaha menjadi orang yang lebih baik”, tutur ustadz Adi Hidayat
Dengan berpuasa selama sebulan akan membuat seseorang berubah menjadi lebih baik, maka dari itu saat lebaran mereka mengucapkan takbir berulang sebagai rasa syukur.
“Kalian itu bertakbir lisannya, bukan cuma lisannya, tapi meresap dalam jiwanya karena bersyukur kepada Allah, dilatih saat puasa sehingga diberi hidayat menjadi orang baik”, sambung ustadz Adi Hidayat.
2. Lisannya tidak akan berkata kotor
Puasa yang benar adalah puasa yang membuat pelakunya tidak berbicara kotor. Ketika puasa tersebut tidak dapat mencegah pelakunya dalam berkata kotor, artinya puasanya tersebut tidak sempurna karena belum menjadi benteng dari berbuat keburukan.
“Makanya saat puasa, orang yang bohong pun libur dulu bohongnya. Minimal takut batal puasanya.”, kata ustadz Adi Hidayat
3. Tidak akan berbuat yang tidak pantas
Selain mencegah dari berkata kotor, puasa juga menjaga pelakunya dari perbuatan yang tidak baik atau tidak pantas.
“Yang pemarah pun, yang sangat marah, yang dikit-dikit marah, saat puasa bisa libur marahnya. Dia tahan, kenapa? karena puasa”, tutur ustadz Adi Hidayat menjelaskan.
