Perkembangan Teknologi Metaverse, Tantangan dan Masa Depan Manusia Hidup di Era Dunia Digital

- 17 Desember 2021, 07:32 WIB
Perkembangan Teknologi Metaverse, Tantangan dan Masa Depan Manusia Hidup di Era Dunia Digital
Perkembangan Teknologi Metaverse, Tantangan dan Masa Depan Manusia Hidup di Era Dunia Digital /Freepik

SEMARANGKU - Belakangan ini jagat maya marak membicarakan Metaverse, setelah pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaannya menjadi Meta.

Meta yang sebelumnya dikenal Facebook ini, mempunyai visi besar dalam membangun teknologi dunia virtual bernama Metaverse.

Meskipun masih dalam imajinasi Mark, Metaverse berwujud dunia virtual yang membawa pengalaman mendekati dunia nyata.

Baca Juga: Facebook Ganti Nama Menjadi Meta, Bagaimana Dengan Medsos Instagram dan WhatsApp? 

Tren dan konsep Metaverse sebenarnya sudah lama, namun berkembangnya teknologi membuat Metaverse menjadi populer, dan menarik bagi perusahaan-perusahaan terkemuka.

Mulanya Metaverse muncul dari sebuah novel fiksi ilmiah 'Snow Crash' karya Neal Stephenson tahun 1992 dan novel Ready Player One karya Ernest Cline (2011).

Dalam novel fiksi ilmiah tersebut Metaverse digambarkan sebagai ruang yang menghubungkan dunia virtual dan Augmented Reality (AR).

Sementara itu Matthew Ball, mendefinisikan Metaverse sebagai jaringan luas dari dunia 3D dan simulasi real-time dan persisten serta mendukung kesinambungan identitas, objek, sejarah, pembayaran, dan hak, yang mana dunia itu dialami secara serempak oleh jumlah pengguna yang tidak terbatas.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Ubah Facebook Jadi Meta, Ini Pandangan Kritikus dengan Nama Meta

Pakar inovasi Dr. Indrawan Nugroho menjelaskan Metaverse saat ini belum ada, kemungkinan akan direalisasikan 5 sampai 10 tahun ke depan.

"Saat ini Metaverse masih berupa imajinasi atau gagasan banyak orang. Masa depan teknologi ini kemungkinan akan membawa sebagian besar orang hidup di dalamnya," ucap Indra dikutip Semarangku.com dari YouTube Deddy Corbuzier.

Pasalnya sejak adanya pandemi, sekarang banyak orang yang menghabiskan waktunya di media sosial. Ketika Metaverse nanti ada, maka itu akan teramplifikasi.

Maksudnya manusia akan hidup di dua dunia, secara fisik tetap hidup di dunia nyata. Tetapi banyak orang nantinya akan bekerja, bermain, belajar, bersosialisasi di Metaverse.

Indrawan Nugroho menjelaskan, dalam Metaverse ini manusia akan melakukan banyak hal yang biasa dilakukan oleh manusia di dunia nyata.

Contoh Metaverse sekarang yang sudah ada seperti Sandbox, beberapa merek ternama dunia sudah ada disana untuk membeli tanah seperti Adidas, Nike, dan lain-lain.

"Jika semakin banyak pengguna Metaverse maka harga tanah virtual akan semakin naik," ujar Indra.

Sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan virtual yang investasi beli tanah digital di Metaverse. Diperkirakan harga tanah digital di Metaverse akan naik.

Saat ini Facebook atau Meta sedang menyiapkan dunia Metaverse itu sendiri. Aplikasi ini memiliki pengguna sejumlah 3 miliar.

Ketika Mataverse Facebook terealisasikan akan akan ada 3 miliar penduduk yang akan tinggal di Metaverse nantinya.

Di dalamnya, komponen teknologi internet modern seperti non-fungible token alias NFT dan mata uang kripto tidak hanya akan jadi fitur, tetapi juga akan diperkuat.

Dengan demikian orang-orang bisa membangun jaringan bisnis sendiri di dunia virtual.

Dunia Metaverse yang akan dihadapi manusia nantinya akan seperti film-film science fiction. Pasalnya Metaverse terlihat sebagai solusi modern dari berbagai keterbatasan dunia nyata.

Beberapa pihak, utamanya pemerintah saat ini mulai mengkritisi dan membatasi kekuatan yang dimiliki para perusahaan besar teknologi alias big tech ini.

Perusahaan-perusahaan besar, perusahaan dunia kini berlomba,untuk membangun Metaverse. Perusahan besar akan masuk ke sana semuanya.

Untuk itu negara harus menyiapkan strategi menghadapi masa depan manusia yang akan hidup di dunia Metaverse ini nantinya.

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah