Ternyata Ada Planet di Luar Galaksi Bima Sakti, Pertama Kalinya dalam Sejarah yang Ditemukan Ilmuwan

- 27 Oktober 2021, 20:00 WIB
Ternyata Ada Planet di Luar Galaksi Bima Sakti, Pertama Kalinya dalam Sejarah yang Ditemukan Ilmuwan
Ternyata Ada Planet di Luar Galaksi Bima Sakti, Pertama Kalinya dalam Sejarah yang Ditemukan Ilmuwan /NASA/Chandra X-Ray Observatory

SEMARANGKU - Baru-baru ada planet di luar galaksi Bima Sakti ditemukan oleh para astronom dan ilmuwan.

Pertama kalinya dalam sejarah, para astronom percaya bahwa mereka telah menemukan tanda-tanda sebuah planet di luar galaksi Bima Sakti.

Berjarak sekitar 28 juta tahun cahaya jauhnya, sebuah planet seukuran Saturnus telah ditemukan di galaksi spiral Messier 51, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Senin 25 Oktober 2021 di Nature Astronomy.

Baca Juga: Para Ilmuwan Ungkap Planet Pluto Sedang Sekarat karena Atmosfernya Menghilang

Baca Juga: Ilmuwan Peringatkan Tentang Virus Alien dari Planet Lain yang Akan Serang Bumi

Semua exoplanet, yaitu istilah planet yang mengorbit bintang di luar tata surya, sebelumnya diketahui telah ditemukan paling jauh berjarak kurang dari 3.000 tahun cahaya.

Satu tahun cahaya adalah seberapa jauh perjalanan cahaya dalam satu tahun. Cahaya menempuh jarak 5,88 triliun mil (9,46 triliun km) di luar angkasa dalam setahun, menurut National Aeronautics and Space Administration.

“Ilmuwan Chandra telah menemukan kandidat planet pertama yang mungkin di luar galaksi kita! Terletak sekitar 28 juta tahun cahaya dari Bumi di galaksi M51, jaraknya ribuan kali lebih jauh dari semua exoplanet lain yang terdeteksi di Bima Sakti kita,” tulis penulis Chandra Observatory @chandraxray di postingan Twitter.

“Kami mencoba membuka arena baru untuk menemukan dunia lain dengan mencari kandidat planet pada panjang gelombang sinar-X, sebuah strategi yang memungkinkan untuk menemukannya di galaksi lain,” kata Rosanne Di Stefano pemimpin peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, mengatakan kepada NASA.

Rosanne Di Stefano dan anggota penelitian menggunakan sinar-X untuk melihat apakah cahaya dari sebuah bintang berkurang kecerahannya setelah sebuah planet melewatinya di depannya.

Menggunakan teknik tersebut memungkinkan para astronom untuk mendeteksi planet di luar tata surya pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.

Dalam hal ini, emisi sinar-X dari bintang neutron atau lubang hitam di Galaksi Whirlpool berkurang menjadi nol selama tiga jam, yang membuat para anggota penelitian percaya bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh sebuah planet ekstrasurya.

Para astronom memperkirakan bahwa planet ekstrasurya itu seukuran Saturnus dan mengorbit bintang neutron atau lubang hitam sekitar dua kali jarak Saturnus dari matahari.

Bintang neutron dan lubang hitam adalah objek superpadat di ruang angkasa yang dapat terbentuk ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar dan runtuh.

Karena ukuran planet ekstrasurya dan orbitnya yang besar, planet tersebut tidak akan melintas di depan bintang atau lubang hitam selama 70 tahun lagi, yang akan menyulitkan pengamatan dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA untuk mengonfirmasi.

"Sayangnya untuk mengonfirmasi bahwa kita melihat sebuah planet, kita mungkin harus menunggu beberapa dekade untuk melihat transit lain," ujar rekan penulis Nia Imara dari University of California di Santa Cruz mengatakan kepada NASA.

“Dan karena ketidakpastian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengorbit, kami tidak tahu persis kapan harus mencari,” tambah Nia Imara.

Jika exoplanet itu memang sebuah planet, M51-ULS-1 akan selamat dari ledakan masa lalu, termasuk supernova, atau ledakan bintang, dan bisa menghadapi ledakan lain di masa depan, menurut penelitian tersebut.

Sementara itu, para ilmuwan anggota studi akan terus melihat arsip dari Chandra untuk menemukan planet di galaksi lain.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah