SEMARANGKU - Para peneliti di Northwestern University mengembangkan robot sebutir pasir.
Nantinya robot yang dikembangkan peneliti tersebut bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Para peneliti mengembangkan robot tersebut untuk melacak polusi udara.
Desain ini terinspirasi oleh cara kinerja benih yang tersebar angin - terutama tanaman tristellateia dan biji berbentuk bintang dan bagaimana mereka menyebar di udara.
Struktur robot ini didesain dengan baling-baling bersayap.
Bio-robot juga dapat disematkan dengan sensor khusus untuk antena use-case atau bahkan komunikasi serta penyimpanan, semua didukung oleh sel surya kecil dan baterai.
Struktur sayap yang menentang gravitasi akan memungkinkannya berada di udara untuk jangka waktu yang lebih lama yang juga akan menghasilkan pengumpulan data yang efisien.
Ini dapat mendekteksi tingkat polusi di suatu daerah.