SEMARANGKU – Banyak yang mengatakan bahwa hubungan seksual oral seks bisa menyebabkan kanker tenggorokan.
Serta apakah oral seks bisa memicu penyakit yang lain? Untuk mengetahui hal tersebut mari kita simak penjelasan di bawah ini Bersama-sama.
Oral seks adalah kegiatan seksual yang dilakukan pada organ kelamin melalui mulut, bibir, atau lidah.
Untuk pria oral seks dilakukan melalui penisnya, sedangkan Wanita, oral seks dilakukan pada bagian vagina, klitoris dan vulva.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Pasangan Kita Selingkuh, Nomor 3 Sering Terjadi dalam Sebuah Hubungan
Melakukan oral seks berpotensi memicu penyakit menular seksual (PMS).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kanker pada tenggorokan, salah satunya karena oral seks.
Infeksi virus papiloma manusia (HPV) disebabkan karena kontak seksual, dimana salah satu penularannya bisa disebabkan karena oral seks.
Oral seks juga bisa menyebabkan Herpes Mulut (luka dingin atau lepuh demam di sekitar mulut). Jika seseorang melakukan oral seks maka akan berpotensi untuk menyebabkan infeksi pada kelamin.
Walaupun begitu oral seks tidak sepenuhnya menyebabkan kanker tenggorokan.
Menurut American Sexual Health Association, oral seks yang dilakukan dengan pasangan merupakan aktivitas seksual yang aman.
Namun dengan catatan harus menggunakan pengaman seperti kondom untuk mengurangi resiko penularan bakteri pada organ vital.
Ada beberapa dampak Kesehatan yang ditimbulkan akibat aktivitas seksual oral seks.
- Infeksi Virus
Oral seks dapat menyebabkan infeksi virus papiloma manusia (HPV), herpes genital, gonore, infeksi saluran kandung kemih, hingga gonore.
- HIV
Oral seks juga bisa menyebabkan penularan HIV pada seseorang, meskipun resiko tertularnya masih rendah.
- Iritasi
Ya, oral seks dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin atau pada area dalam mulut, jika oral seks dilakukan secara agresif atau dengan tekanan kuat. Sehingga bisa menyebabkan luka pada bagian vital.
- Radang Tenggorokan
Aktivitas seksual oral seks bisa memicu terjadinya radang tenggorokan jika dilakukan terlalu sering, terutama jika dilakukan pada pasangan yang sudah mengalami infeksi pada organ genitalnya.
Penting untuk diketahui bahwa, ketika melakukan hubungan seksual pastikan anda menggunakan pengaman terutama saat aktivitas seksual tersebut bersifat agresif.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah infeksi, cidera, atau penyebaran virus pada tubuh kita.
Dan usahakan untuk selalu memeriksa kesehatan secara rutin kepada dokter.***