Apakah Boleh Mengqadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Sunnah Syawal, Mana yang Lebih Utama? Begini Jawaban MUI

21 April 2023, 12:58 WIB
Apakah Boleh Mengqadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Sunnah Syawal, Mana yang Lebih Utama? Begini Jawaban MUI /Freepik/

SEMARANGKU - Artikel ini akan memberikan penjelasan terkait hal yang perlu diutamakan terlebih dahulu antara mengqadha puasa Ramadhan dengan melakukan puasa sunnah Syawal serta menjawab apakah boleh mengqadha puasa Ramadhan sekaligus melakukan puasa Sunnah.

Puasa sunnah Syawal merupakan salah satu waktu untuk dianjurkannya puasa. Anjuran puasa Syawal dilakukan selama 6 hari, tetapi tetap diperbolehkan jika kurang atau lebih dari 6 hari. 

Hal ini karena puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dan  puasa sunnah selama 6 hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa dalam satu tahun penuh. Tetapi jika puasa Ramadhan belum lengkap apakah dapat melakukan puasa sunnah Syawal? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Link savefrom.net: Platform Download Video CapCut Tanpa Watermark Langsung Dar HP, Ikuti 6 Langkah Mudah Ini!

Mengutip dari laman MUI provinsi sulawesi selatan, terdapat 3 pandangan dalam menjawab hal tersebut.

Pertama, mengqadha puasa Ramadhan lebih didahulukan dan lebih utama daripada puasa Syawal karena amalan sunnah tidak akan diterima jika amalan wajib belum dilakukan. Sehingga bagi mereka yang yakin memiliki qadha puasa Ramadhan karena sakit, musafir, haid dan halangan syar'i lainnya sebaiknya mengikuti ketetapan ini.

Kedua, boleh mendahulukan puasa sunnah Syawal daripada mengqadha puasa Ramadhan karena waktu puasa sunnah Syawal lebih sedikit dibandingkan mengqadha puasa Ramadhan, sebab mengqadha puasa Ramadhan dapat dilakukan hingga Ramadhan berikutnya. Ketetapan ini digunakan untuk mereka yang merasa khawatir adanya halangan syar’i pada dirinya seperti musafir, haid, sakit atau pekerjaan berat.

Ketiga, boleh menggabungkan antara niat mengqadha puasa Ramadhan dan puasa sunnah Syawal. Pendapat ini digunakan bagi mereka yang memang sulit berpuasa yang disebabkan karena berbagai faktor.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kemenag RI Denpasar mengungkapkan bahwa jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena adanya udzur seperti sakit, musafir atau haid maka boleh mendahulukan puasa sunnah Syawal selama 6 hari. Tetapi jika tidak puasa Ramadhan padahal tidak ada udzur maka haram baginya untuk melakukan puasa sunnah Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhannya.

Seperti penjelasan dalam Kemenag RI Denpasar, dikutip dari laman NU juga menyatakan bahwa haram melakukan puasa sunnah Syawal jika tidak berpuasa di bulan Ramadhan padahal tidak ada udzur dan mereka wajib mengqadha hutang puasanya dengan segera.

Baca Juga: iPhone 12 Pro Max Harganya Makin Merosot Drastis Jelang Penghujung April, Simak Rincian Ini

Sementara mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena udzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunnah Syawal sebelum menunaikan qadha puasanya menurut laman NU.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaiknya mendahulukan mengqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu daripada puasa sunnah Ramadhan.

Demikian penjelasan dari MUI dan berbagai sumber terkait puasa yang perlu didahulukan antara puasa sunnah Syawal dan mengqadha puasa Ramadhan. ***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler