SEMARANGKU - Popularitas anime meningkat di korea. Anime merupakan sebutan animasi yang berasal dari Jepang. Anime sudah menjadi salah satu kebudayaan Jepang yang dilestarikan dari tahun ke tahun.
Popularitas anime sudah tersebar sebagian besar negara dunia, salah satunya Korea Selatan. Negara yang berdampingan dengan Jepang ini juga menjadi salah satu tempat boomingnya anime.
Makoto Shinkai, seorang pembuat film yang sukses dengan animenya berjudul Your Name (2016), Weathering with You (2019) dan Suzume no Tojimari, yang sedang tayang saat ini, mengungkapkan bahwa popularitas anime di Korea disebabkan oleh kesamaan budaya.
Mengutip dari The Korea Times (10/03/2023), saat acara konferensi pers untuk film barunya berjudul Suzume di Seoul, Makoto Shinkai berkata,
“Jepang dan Korea memiliki landscape dan budaya yang yang mirip dan saya pikir faktor ini berkontribusi pada kesuksesan film saya di sini. Saya berpikir lanskap kota mencerminkan kebutuhan dan keinginan warnanya. Dalam hal itu, Seoul mengingatkan saya pada Tokyo”, tuturnya.
“Meskipun politik antara hubungan politik Jepang-Korea mengalami pasang surut, saya berharap kedua negara terus bergerak menuju ikatan budaya yang lebih dalam”, sambungnya.
Makoto Shinkai juga mengatakan bahwa ia menyadari adanya kritikan yang menyatakan bahwa terdapat kemiripan antara karyanya antara satu dengan yang lain. Sehingga ia berharap untuk membuat cerita yang berbeda dari sebelumnya meskipun masih belum memiliki rencana khusus.
Baca Juga: Kamu Suka Nonton? Berikut 5 Rekomendasi Anime dari Teman Masa Kecil Berubah Jadi Cinta
Anime terbarunya, Suzume no Tojimari terinspirasi dari gempa di Jepang bagian timur dan bahkan karakter pintu dalam anime juga terinspirasi dari drama korea Guardian: The Lonely Great God.
Dengan anime tersebut, Makoto mengungkapkan keinginannya untuk berbagi kenangan terutama kepada anak muda yang tidak mengetahui bencana dan kejadian traumatis tersebut.
“Bahkan jika tidak ada gempa bumi besar di Korea, saya pikir mungkin ada bencana lain seperti perang dan kecelakaan yang tiba-tiba dapat mengganggu kehidupan kita. Saya ingin penonton berpikir tentang bagaimana orang mengatasi kesedihan dan pulih dari tragedi,” tutur sutradara kelahiran 1973 tersebut.
Terakhir, Sutradara tersebut berharap agar filmnya dapat menghibur penonton dan dapat memberikan harapan kepada mereka.***