Ilmuwan: Alien Mengawasi Manusia Sejak 5.000 Tahun Terakhir, Diantaranya telah Menangkap Sinyal Radio

24 Juni 2021, 17:18 WIB
Ilustrasi, temuan baru ilmuwan menunjukkan Alien telah mengawasi manusia di Bumi sejak 5.000 tahun terakhir/pixabay/muzz32 /

 

 

SEMARANGKU – Temuan baru baru ilmuwan menunjukkan Alien telah mengawasi manusia selama 5.000 tahun terakhir.

Dilansir dari Daily Star 23 Juni 2021, para ilmuwan mengungkapkan beberapa Alien juga telah menangkap sinyal radio dari Bumi.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi setidaknya 29 planet berpotensi layak huni dimana Alien dapat melihat kita dalam 5.000 tahun atau sejak zaman firaun.

 Baca Juga: Wanita Inggris Ini Klaim Jatuh Cinta Kepada Alien Usai Diculik UFO dari Galaksi Andromeda

Mereka juga telah mengidentifikasi 2.034 bintang baru, 75 diantaranya ditemukan berada dalam jarak 100 tahun cahaya dari Bumi.

75 bintang tersebut dikatakan cukup dekat untuk menangkap sinyal radio Bumi yang mengudara ke luar angkasa sejak seabad yang lalu.

Para ilmuwan telah memetakan tata surya di galaksi Bima Sakti kita yang dapat mendukung kehidupan Alien.

Dalam posisi yang sama Alien juga menggunakan teknik teleskop seperti yang manusia miliki untuk mengamati Bumi.

Beberapa Alien yang pernah melihat kita mungkin sekarang terhalang pandangannya, tapi diantaranya telah sekilas melihat planet hijau biru kita.

 Baca Juga: Alien Culik Tiga Orang di Inggris Dalam Seminggu, Mereka yang Melihatnya Percaya UFO itu Nyata

Diantaranya mereka adalah sistem bintang Trappist-1 yang jaraknya 45 tahun cahaya dari Bumi.

Trappist-1 merupakan sistem tata surya dimana tujuh planet seukuran Bumi yang berbatu dan berair, empat diantaranya beriklim sedang dan layak huni.

Alien yang hidup di Trappist-1 dapat melihat kita dalam 1.642 tahun dan mereka akan tetap disana selama 2.371 tahun.

Profesor Lisa Kaltenegger dari Cornell University di New York mengatakan dari sudut pandang mereka, manusia di Bumi adalah Alien.

Pihaknya mengungkapkan ingin tahu bintang mana yang memiliki sudut pandang tepat untuk melihat Bumi yang terhalang cahaya Matahari.

“Dan karena bintang-bintang bergerak dalam kosmos dinamis kita, terkadang sudut pandang ini diperoleh dan kadang juga hilang,” kata Lisa.

Sedangkan, Dr Jackie Faherty dari American Museum of Natural History di New York mengatakan dengan bantuan satelit Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA) membantunya memberikan peta dari Galaksi Bima Sakti.

“Ini memungkinan kami untuk melihat ke belakang dan ke depan dalam satu waktu dan dapat melihat dimana bintang-bintang berada dan kemana mereka pergi,” kata Jackie.

Jika kehidupan Alien disana memiliki kehidupan cerdas, maka sinyal radio Bumi yang mengudara ke luar angkasa dapat diidentifikasi oleh mereka.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler