Baca Juga: BMKG Waspadai Bencana Hidrometeorologi Akibat La Nina Awal Oktober, Ancaman Gempa dan Tsunami
Ganjar juga mengaku mendapat masukan dan pertanyaan dari aktivis pariwisata, lantaran pembukaan wisata Karimunjawa dibatasi. Hal ini, kata Ganjar, sebagai upaya agar wilayah tersebut tetap menjadi zona hijau seperti saat ini.
“Kalau kemudian nanti yang masuk tidak kita kasih barrier, tidak kita kasih syarat, SOP yang ketat, saya khawatir yang datang ini nanti bikin kamu oren dan merah kan bahaya,” tegas Ganjar.
Ganjar juga berharap dengan pengawasan ketat dari Disporapar, pembukaan Karimunjawa nanti bisa menjadi percontohan bagi destinasi wisata lain yang ingin mulai beroperasi.
Baca Juga: Hari Terakhir, Daftar Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Bulan Oktober, Hubungi Nomor Ini
Baca Juga: Utang Indonesia Besar Oleh Siapa, Bukan Jokowi, Soeharto dan SBY, Tapi Gara-Gara Negara Ini
“Nah kalau ini bisa ketat, justru ini bisa kita jadikan SOP dan percontohan. makanya buka sedikit dulu, ujicoba dulu, kontrol yang superketat agar ini nanti bisa menjadi Adaptasi kebiasaannya. Nah adaptasi kebiasaan nih dalam satu proses itu akan menjadi pengawasan dari dinas,” tandasnya.
Sebagai informasi, Kawasan Taman Nasional Karimunjawa akan dibuka kembali untuk aktivitas pariwisata mulai tanggal 16 Oktober 2020.
Untuk tahap pertama, kuota pengunjung hanya 100 orang/minggu dan hanya pengunjung yang melakukan Registrasi secara Online melalui https://bit.ly/bookingTNKJ. ***