Warga Semarang Aksi Tolak Demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang Anarkis, Lebih Baik Damai

- 13 Oktober 2020, 18:38 WIB
Demo warga Semarang tolak demonstrai yang anarkis terkait Omnibus Lawa UU Cipta Kerja
Demo warga Semarang tolak demonstrai yang anarkis terkait Omnibus Lawa UU Cipta Kerja /Semarangku/Dok Humas Jateng

SEMARANGKU - Sedikitnya 100 orang warga Semarang menggelar aksi damai di depan kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah, Selasa (13/10). Aksi mereka, menolak anarkisme yang terjadi saat demo beberapa waktu lalu di Semarang.

Dalam aksinya, peserta aksi yang menamakan diri Gerakan Warga Cinta Damai Kota Semarang (Kantata Semar) itu beberapa mengenakan baju adat hingga kostum punokawan.

Selain itu, ada pula yang mengenakan baju pengantin jawa yakni beskap dan kebayanya serta ada yang berkostum gatotkaca. Bahkan, massa aksi juga membawa simbol warak ngendok.

Baca Juga: Niat Sholat Rebo Wekasan 2020 dan Surat yang Harus Dibaca Agar Terhindar dari Bahaya atau Tolak Bala

Baca Juga: Kemenparekraf Bagikan Bantuan Uang Rp 325 Ribu Gratis, Ini Cara Dapatnya!

wrga Semarang tolak demo rusuh
wrga Semarang tolak demo rusuh dok humas Prov Jateng

Aksi dimulai dengan longmarch dari patung Diponegoro jalan Imam Barjo, Pleburan, Semarang. Kemudian peserta aksi menuju ke depan kantor Gubernur dan DPRD Jateng.

Setibanya di depan kantor Gubernur, massa membentuk barisan dengan dikawal oleh kepolisian yang mengatur arus lalu lintas. Aksi dilanjutkan dengan pertunjukkan seni tari gambyong.

“Kami di sini ingin menunjukkan bahwa Warga Kota Semarang cinta damai. Ingin memperlihatkan aksi damai yang santun,” kata Suhendro, warga Lamper Tengah saat ditanya alasan aksinya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Belum Pasti, Yuk Cairkan Insentif JPS Kemnaker, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: Diperpanjang Hingga Tahun 2021, Ini Cara Mudah Dapat BLT Kemensos Rp300 Ribu per KK

perusuh jual kami beli tulisan dalam spanduk
perusuh jual kami beli tulisan dalam spanduk dok humas Prov Jateng

Lebih lanjut, Suhendro mengatakan, aksi tersebut merupakan respon dari peristiwa anarkisme pada demo yang terjadi Rabu 7 Oktober lalu. Dirinya mengutuk aksi oknum yang justru merusak.

“Karena disaat negara dalam kondisi seperti ini, kita harus memandang dan melakukan yang lebih baik,” kata Suhendro.

Sementara itu, Suhendro juga menegaskan menolak keras kekerasan yang terjadi di Semarang baik dalam demo maupun lainnya. Dia mendukung penegak hukum untuk menindak tegas dan memberikan sanksi tegas.

Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja Paling Asik Se Indonesia, Ganjar Pranowo Ikut Dangdutan Bareng Pendemo

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Demonstran: Tak Usah Disuruh, Saya Langsung Sampaikan Aspirasi ke Pusat

“Untuk itu kami mendukung pihak aparat supaya mengambil tindakan seadil-adilnya kepada mereka yang sudah berani melakukan pengrusakan di Kota Semarang tercinta ini,” tandasnya.

Aksi damai tersebut, tak berlangsung lama. Usai pertunjukkan tari dan orasi tentang penolakan anarkisme, massa aksi kembali longmarch ke arah Taman Indonesia Kaya. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x