Sekolah Virtual yang Digagas Ganjar Pranowo Terobosan Luar Biasa Menurut Pakar Pendidikan

- 13 Oktober 2020, 11:37 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melaunching kelas virtual pada SMAN 1 Kemusu, Boyolali dan SMAN 3 Brebes, Selasa (13/10).
Gubernur Ganjar Pranowo melaunching kelas virtual pada SMAN 1 Kemusu, Boyolali dan SMAN 3 Brebes, Selasa (13/10). /semarangku/dok humas prov jateng

SEMARANGKU - Dibukanya Sekolah Virtual yang digagas oleh Ganjar Pranowo dianggap terobosan luar biasa kata paker pendidikan, dianggap suatu yang spesial mengingat berbarengan dengan adanya pandemi.

Ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat sekolah virtual untuk mengatasi persoalan anak putus sekolah ini akan banyak membantu yang membutuhkan belajar namun tidak mampu secara finansial.

Para pakar pendidikan ini menilai, langkah Ganjar merupakan terobosan yang luar biasa untuk mengatasi persoalan bangsa, khususnya di bidang pendidikan.

Baca Juga: Bikin Haru, Gubernur Rasa Presiden Ini Buka Sekolah Virtual Buat Siswa Miskin yang Putus Sekolah

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji dan 5 Bantuan Sosial 'Eksis' Sampai Tahun Depan, Kartu Prakerja Gelombang 11 Ada?

Pengamat pendidikan dari Universitas Katolik Soegidjapranata (Unika), Tukiman Tarunasayoga mengatakan, langkah Ganjar Pranowo harus diapresiasi dan harus disampaikan kepada masyarakat luas. Pasalnya, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam rangka pendidikan anak-anaknya.

"Ini terobosan luar biasa dan patut diapresiasi. Saya sangat mendukung langkah ini. Sekolah virtual merupakan jalan keluar bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena persoalan biaya," katanya, Selasa (13/10) di Semarang.

Tukiman menerangkan, hak pendidikan harus dimiliki setiap anak. Mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun, hak mereka harus dipenuhi, termasuk hak memperoleh pendidikan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Demonstran: Tak Usah Disuruh, Saya Langsung Sampaikan Aspirasi ke Pusat

Baca Juga: Cara Lapor Belum Dapat BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Via Online, Cek Pencairan di BRI, BNI, BTN, Mandiri

"Apapapun yang terjadi, apakah tidak mampu atau karena faktor lain, pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi hak pendidikan anak. Dan ini yang dilakukan oleh pak Ganjar dengan membuat sekolah virtual ini," tegasnya.

Hal senada disampaikan Rektor Universitas Ivet Semarang, Prof.Dr.Rustono. Rustono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Jateng menegaskan, tidak boleh anak-anak usia sekolah terlantar hanya karena faktor ekonomi.

"Alhamdulillah ada gagasan membuat sekolah virtual ini. Dengan begitu, maka mereka mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan yang layak," ucapnya.

Baca Juga: SBY Dituding Danai Aksi Demo Tolak Omnibus Law, tapi Malah Tokoh Ini yang Mengaku!

Baca Juga: Siapa Dalang Dibalik Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja, Partai Demokrat: Ada Fitnah Diskreditkan SBY

Masyarakat lanjut dia, pasti senang dengan kabar ini. Sebab, banyak masyarakat yang tidak mampu menyekolahkan anaknya hanya karena urusan biaya.

"Jateng daerahnya cukup besar, dan masih banyak yang memerlukan akses pendidikan. Untuk itu, saya harap sekolah virtual bisa dilanjutkan dan diperluas jangkauannya ke daerah-daerah terpencil," tegasnya.

Sebagai salah satu pihak yang ikut merancang sekolah virtual, Rustono mengatakan bahwa anak-anak yang menjadi siswa sekolah virtual akan mendapat hak yang sama dengan siswa sekolah reguler lainnya. Sebab, mereka akan masuk dalam Dapodik sekolah negeri yang mengampu, yakni SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.

Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja Paling Asik Se Indonesia, Ganjar Pranowo Ikut Dangdutan Bareng Pendemo

Baca Juga: 6 Bantuan Sosial diperpanjang Sampai 2021, Ada BLT Subsidi Gaji Sampai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya

"Mereka terdaftar sebagai siswa, sehingga resmi. Lulusannya juga diakui dan mendapat hak yang sama, bisa bekerja atau melanjutkan kuliah. Semuanya sama, hanya saja metodenya yang berbeda karena sekolah virtual ini lebih banyak daring dan sesekali tatap muka," pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah